TRIBUN-VIDEO.COM - Dalam beberapa waktu belakangan, mencuat wacana untuk menjodohkan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta 2024.
Sebagaimana diketahui, keduanya pernah sama-sama menjadi Gubernur DKI Jakarta bahkan menjadi rival di masa lampau.
Namun nampaknya wacana duet Anies-Ahok kecil kemungkinan untuk bisa diwujudkan bahkan tidak bisa.
Pengamat politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin memberikan dua alasan duet Anies-Ahok sulit terjadi.
Pertama adalah hubungan keduanya yang bertolak belakang bagaikan air dan minyak.
Artinya keduanya sulit untuk menyatu.
Baca: Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2024 Terjegal Aturan Main, Pengamat: Seperti Minyak dan Air
Baca: [FULL] Rematch Anies & Ahok di Pilkada Jakarta, Pengamat: Sulit Disatukan, Bisa Gong jika Jadi Lawan
Kedua adalah duet Anies-Ahok yang meyalahi aturan undang-undang.
Untuk diketahui, dalam UU nomor 10 tahun 2016 Pasal 7 ayat 2 huruf o dituliskan bahwa Calon Wakil Gubernur belum pernah menjabat sebagai gubernur di daerah yang sama.
Adapun sejauh ini baik Anies ataupun Ahok belum secara gamblang menyatakan kesediaan untuk maju kembali dalam Pilkada DKI Jakarta.
Anies saat ditanya dalam berbagai kesempatan secara konsisten menyatakan ingin rehat sejenak.
Namun Anies mengatakan bahwa dirinya akan mempertimbangkan semua panggilan tugas secara serius.
Sementara itu, Ahok hingga kini belum memberikan jawaban soal minatnya kembali ke politik seusai mundur dari jabatannya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina pada Februari lalu.
Meski begitu, Ahok sempat mengunggah video lewat kanal YouTube-nya, Panggil Saya BTP pada 2 Mei lalu tentang Jakarta.
Dalam videonya, Ahok membicarakan beragam solusi mengatasi kemacetan di Jakarta. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.