Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru.
TRIBUN-VIDEO.COM - Hubungan antara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden AS Joe Biden kembali terkoyak buntut rencana invasi darat ke Rafah.
Dalam sebuah panggilan telepon, Biden menegaskan bahwa pihaknya tak akan mendukung operasi militer di kota yang ada di Gaza selatan itu.
Dikutip dari Tribunnews, keduanya diketahui juga membicarakan pembebasan sandera di Gaza.
Gedung Putih menyebut, Biden tegas tak akan mendukung Israel bila menginvasi Rafah tanpa rencana yang tepat dan kredibel.
Baca: Update Hari ke-206 Perang Israel-Hamas: Drone Baru Iran Mirip Lancet Rusia, IDF Terjebak di Gaza
Adanya pernyataan itu membuat Israel mau tak mau menyetujui untuk mendengarkan pemikiran AS sebelum melakukan invasi.
Lebih lanjut, Gedung Putih juga mengatakan bahwa Biden dan Netanyahu juga membahas peningkatan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Disebutkan, bantuan-bantuan kemanusiaan itu akan dikirimkan lewat penyeberangan yang ada.
"Presiden dan Perdana Menteri juga membahas peningkatan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza termasuk melalui persiapan pembukaan penyeberangan utara baru mulai minggu ini," kata Gedung Putih.
Baca: Sebut Warga Gaza Jadi Priorotas Utama, Israel Janji Bakal Tingkatkan Jumlah Bantuan yang Masuk
Pemerintahan Biden menjelaskan pada Israel bahwa pihaknya ingin melihat rencana yang jelas dan dapat ditindaklanjuti.
(Tribun-Video.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Netanyahu Pusing, Joe Biden Tak Setuju Israel Invasi Rafah, Minta Bantuan Kemanusiaan Ditingkatkan
Host: Iraka
VP: Erwin Joko P
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.