TRIBUN-VIDEO.COM - Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh menyangkal bahwa putra-putranya yang tewas dalam serangan Israel minggu ini adalah pejuang kelompok tersebut.
Ia menekankan, kepentingan rakyat Palestina diutamakan di atas segalanya.
Hal ini sebagai respons saat Haniyeh ditanya apakah serangan Israel yang menewaskan anak cucunya akan akan berdampak pada perundingan, Jumat (12/4/2024).
Haniyeh menekankan pihaknya berusaha mencapai kesepakatan untuk gencatan senjata dan pembebasan sandera setelah serangan Israel menewaskan tiga putranya dalam serangan di Gaza.
Baca: WAS-WAS, Intelijen AS Prediksi Iran Bisa Serang Tanah Israel Dalam 48 Jam ke Depan Pakai Rudal
Baca: Menlu AS Telepon China, Minta Bantuan Beijing Gunakan Pengaruhnya Menahan Iran Serang Israel
Namun pendudukan masih menunda-nunda dan menghindari tanggapan terhadap tuntutan tersebut.
Berbicara di Qatar saat menerima ucapan belasungkawa, Haniyeh mengatakan "kepentingan rakyat Palestina ditempatkan di atas segalanya".
Kantor berita Israel Walla melaporkan bahwa baik Netanyahu maupun Menteri Pertahanan Yoav Gallant tidak diberitahu sebelumnya mengenai serangan hari Rabu terhadap putra-putra Haniyeh, yang dikoordinasikan oleh militer Israel dan dinas intelijen Shin Bet.
Serangan itu meningkatkan kekhawatiran di kalangan keluarga sandera bahwa serangan tersebut akan menggagalkan upaya pembebasan mereka dari Gaza.
Mengutip pejabat senior Israel, laporan tersebut melaporkan bahwa ketiga anak laki-laki dewasa, Amir, Mohammad dan Hazem Haniyeh, menjadi sasaran sebagai pejuang dan bukan karena mereka adalah putra pemimpin politik Hamas.
Militer Israel tidak mengomentari laporan bahwa empat cucu Haniyeh juga terbunuh.(*)
Artikel ini telah tayang di Al Arabiya dengan judul Hamas leader says sons killed in Israeli strike were not fighters for the group
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.