TRIBUN-VIDEO.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyetujui perundingan gencatan senjata baru dengan Hamas.
Persetujuan itu dikemukakan pada Jumat (29/3/2024) lalu, satu hari setelah Mahkamah Internasional atau ICJ memerintahkan Israel untuk memberikan bantuan kemanusiaan mendesak kepada warga Palestina.
Dikutip dari VOA Indonesia, pernyataan Netanyahu mencerminkan langkah tambahan dalam upaya untuk mencapai kesepakatan dengan Hamas.
Kesepakatan tersebut akan menghentikan serangan pasukan Zionis di Gaza dengan imbalan pembebasan sandera Israel.
Baca: Presiden AS Diam-diam Pasok Bantuan ke Israel, Pemerintahan Netanyahu Dapat Kiriman Bom & Jet Tempur
Baca: Mantan Perwira IDF Peringatkan Netanyahu soal Mesir Bersiap Melawan Israel, Sudah Siapkan Pasukan
Seperti diketahui, Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir telah berusaha menengahi gencatan senjata dan pembebasan sandera.
Hal itu dilakukan sejak gencatan senjata pertama pada November 2023 lalu.
Sebelumnya, Hamas mengusulkan gencatan senjata bertahap.
Yang mana, mereka bakal membebaskan semua sandera sebagai imbalan atas berakhirnya perang dan penarikan seluruh pasukan Israel dari Gaza.
Selain itu, pembukaan perbatasan untuk masuknya bantuan dan rekonstruksi serta pembebasan ratusan tahanan.
Namun, usulan Hamas itu sempat disebut Netanyahu sebagai persyaratan yang penuh khayalan.
(Tribun-Video.com/Iraka)
#beritaterkini #beritaterbaru #beritaviral #kabarterkini
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.