NGABUBURIT ASYIK: Menikmati Pemandangan Sungai Siak Sembari Kulineran di Wan Resto Coffee

Editor: Radifan Setiawan

Reporter: Nila

Video Production: Dedhi Ajib Ramadhani

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Rumah Singgah Tuan Kadi yang berada di pinggir sungai, menjadi salah satu icon Kota Pekanbaru, yang merupakan salah satu peninggalan budaya, yang nilai historisnya berkaitan dengan berdirinya Kota Pekanbaru.

Di sampingnya, kini hadir wisata kuliner yang bernama Wan Resto and Cofe, dengan menawarkan aneka menu kuliner nusantara, termasuk hidangan melayu Riau, yang bukan hanya menawarkan cita rasa kulinernya, namun juga menjadi area wisata unik, dengan mengedepankan view Sungai Siak dan sunset yang akan menemani buka puasa para pengunjung.

Wan Resto and Cofe sendiri memang sengaja dilaunching menjelang Ramadan.

Dengan minimnya area wisata kuliner dengan pemandangan yang bagus di Pekanbaru, Wan Resto and Cofe ingin menawarkan tempat buka bersama bagi warga Pekanbaru, dan menjadi wisata kuliner berkelanjutan yang akan memberikan kesan bagi pengunjungnya.

Owner Wan Resto and Cofe, Dedi Armen mengatakan, sejak awal Ramadan, Wan Resto and Cofe memang menjadi pilihan bagi masyarakat Pekanbaru, bahkan juga dari luar kota, yang kebetulan datang ke Pekanbaru.

Sembari menikmati ngabuburit jelang buka puasa, pada sore hari pengunjung juga akan melihat aksi anak-anak tempatan, terjun dari jembatan Siak III, dan keseruan mereka berenang melintasi sungai Siak di bawah jembatan tersebut, yang sudah menjadi rutinitas mereka saat senja menjelang.

Ditambah kapal dan perahu nelayan yang sesekali melintas, melengkapi pemandangan sungai terdalam di Indonesia tersebut, yang kedalamannya pernah mencapai 30 meter sebelum mengalami pendangkalan.

Dipilihnya lokasi itu karena pemandangan Sungai Siak merupakan salah satu ikon Pekanbaru yang harus terus diangkat, hingga dikenal lebih luas oleh pengunjung dari luar Pekanbaru.

Selain itu, lokasi ini juga cocok sekali untuk semua umur dan kalangan, terutama anak-anak muda dan Gen Z. Mereka tidak hanya bisa nongkrong asik di pinggir sungai Siak, tapi juga bisa terus tertanam dalam memori mereka tentang wisata melayu di Pekanbaru, apalagi di samping tempat kita juga merupakan Rumah Singgah Tuan Kadi.

Dari awal masuk, memang nuansa melayu memang cukup terasa kental, apalagi gerbang masuk cafe tersebut juga identik dengan gapura melayu. Demikian juga menu yang tersedia juga cukup banyak khas Melayu.

Namun demikian, karena Pekanbaru merupakan kota yang heterogen dengan beragam suku masyarakat, menu di cafe tersebut dibuat dengan konsep nusantara, sehingga menu yang tersedia tidak hanya cocok untuk masyarakat Melayu, tapi juga Minang, Jawa, Batak, dan beragam suku lainnya, disesuaikan dengan lidah masyarakat Pekanbaru.

Untuk ciri khas di Wan Resto and Cofe sendiri di antaranya adalah, kepiting tumpah, lidah lado ijo, mie sagu, pangek cubadak, ketan sari kaya, sampadeh patin, pindang patin, gurami balado patai, canai, mie kuah Siak River dan lainnya.

Untuk harga dikatakan Dedi Armen mulai dari Rp15 ribu hingga Rp45 ribu. Yang berbeda adalah Kepiting tumpah, yakni dengan harga Rp150 ribu hingga Rp200 ribu, bisa untuk 4 hingga 6 orang. Sedangkan jam operasionalnya adalah mulai dari jam 11 siang hingga 12 malam.

Lokasi ini juga tersedia fasilitas mushala, wifi, meeting room, VIP room, live music dan pengunjung juga bisa nyanyi di sana. Untuk kapasitas bisa menampung 150 orang tamu.

Tidak hanya itu, di area tersebut juga terdapat tempat yang berada 3 meter ke arah sungai, sehingga pengunjung benar-benar bisa menikmati keindahan Sungai Siak bukan hanya dari pinggir saja. Di situ juga terdapat beberapa meja, dan bisa untuk 25 tamu duduk di sana. (*)

Sumber: Tribun Video
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda