Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM — Analis Politik sekaligus Direktur Eksekutif Skala Data Indonesia, Arif Nurul Imam mengungkapkan kerugian dan keuntungan bagi Anies Baswedan bila maju Pilkada DKI Jakarta 2024.
Anies punya modal besar menang dalam Pilkada DKI Jakarta. Satu diantaranya, yakni Koalisi Perubahan. Dukungan Koalisi Perubahan yang terdiri dari NasDem, PKS dan PKB membuat peluang Anies Baswedan menang di Pilkada DKI terbuka lebar.
Modal lain Mantan Gubernur DKI itu yakni popularitas dan elektabilitas yang tinggi di Jakarta. Hal itu berdasarkan perolehan suara Pilpres 2024 di DKI Jakarta, pasangan Anies-Muhaimin mendapatkan suara 41,07 persen, meski beda tipis dengan pasangan Prabowo-Gibran sebesar 41,67 persen.
Anies juga dapat menjadi simpul perekat tiga partai Koalisi Perubahan dalam Pilkada 2024 dan ia memprediksi peluangnya besar Anies sekitar 60-70 persen.
Baca: Anies Disebut Akan Turun Level Jadi Anak Buah Prabowo Jika Nyagub di Jakarta
Anies juga bisa tetap eksis di panggung politik bila maju dalam Pilkada DKI. Pasalnya, Anies tidak lagi memiliki jabatan publik setelah lengser dari kursi Gubernur DKI Jakarta kemudian kalah dalam Pilpres 2024. Apalagi Gubernur DKI Jakarta bagaikan sebuah panggung politik yang besar. Para tokoh yang menjabat bisa meningkatkan atau menjaga eksistensi dan elektabilitas mereka di dunia politik.
Baca: NasDem Soroti Isu Erina Maju Pilkada Sleman: Masih Perlu Jam Terbang, Jangan Instan-instanlah
Di sisi lain, Anies Baswedan dianggap turun kelas bila maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2024. Sebab, Anies sebelumnya telah mencalonkan diri menjadi calon presiden pada Pilpres 2024. Meskipun turun kelas, hal ini tidak masalah jika Anies mengikuti kontestasi Pilkada DKI asalkan dengan kalkulasi yang tepat. Sebab saat berhasil menjabat kembali sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies bisa menjaga basis massanya dan kembali menjadi tokoh publik.
Kendati demikian, Anies memastikan tak ingin maju Pilkada 2024. Ia menegaskan masih fokus mengawal persoalan Pilpres dan masih menunggu hasil akhir dari rekapitulasi suara yang masih berjalan. Menurutnya, isu pilkada sengaja digulirkan untuk menutup isu Pilpres.
(*)
# pilgub # pilkada # jakarta # anies baswedan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.