TRIBUN-VIDEO.COM - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengajak semua pihak saling pengertian terkait potensi perbedaan awal Ramadan 1445 H.
Ia menyebut, perbedaan awal Ramadan oleh pemerintah, Nadlatul Ulama (NU), maupun Muhammadiyah bukan merupakan hal yang baru.
Menurut M'ruf, perbedaan terjadi karena ada perbedaan kriteria dalam penentuan awal Ramadan.
Ia kemudian berkelakar agar masyarakat berlebaran sesuai dengan jadwal memulai berpuasa.
Baca: Tanggapi Pose 2 Jari Iriana Jokowi, Wapres Maruf Amin Sebut Urusan Bawaslu
Baca: OASE: Ibu Hamil dan Menyusui Tidak Puasa, Wajib Fidyah atau Qadha?
"Pokoknya yang (puasanya) ikut pemerintah, Lebarannya ikut pemerintah. Kalau puasanya ikut Muhammadiyah, Lebarannya ikut Muhammadiyah," kata Maruf di di Ponpes Daarul Archam Rajeg, Tangerang, dalam siaran YouTube Sekretariat Wakil Presiden, Kamis (7/3/2024).
Ma'ruf menyebutkan jangan ada warga yang ikut puasa belakangan, tapi Lebaran duluan.
"Jangan waktu puasa ikut pemerintah lebih belakang, giliran Lebaran ikut yang lebih dahulu, itu tidak betul," tutupnya.
(Tribun-Video.com)
Reporter: Agung Laksono
VP: Mellinia Pranandari
# wakil presiden # maruf amin # puasa # puasa ramadhan # muhammadiyah # nahdlatul ulama
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.