TRIBUN-VIDEO.COM - Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga mendorong KPU dan Bawaslu untuk menelusuri perolehan suara PSI yang dinilai melonjak signifikan.
Sebab muncul dugaan operasi senyap untuk meloloskan partai politik yang dipimpin oleh Kaesang Pangarep tersebut ke parlemen.
Menurut Jamiluddin, kalau memang benar ada operasi senyap, maka kondisi itu sangat mencederai demokrasi.
Baca: Reaksi KPU soal Perbandingan Suara PSI di Real Count Berbeda Jauh dari Quick Count Lembaga Survei
Kedua lembaga penyelenggara pemilu itu justru disebut Jamiluddin, sudah menghianati suara rakyat dengan mengalihkan ke partai yang tidak berhak.
Ia menyebut ini mengejutkan karena hasil hitung cepat (quick count) dari banyak lembaga survei menunjukkan suara PSI kurang dari 3 persen.
Sementara, dalam hasil real count sementara KPU per hari ini, Minggu (3/3/2024) pukul 17.00 WIB, partai pimpinan putra bungsu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) itu sudah berada di angka 3,13 persen.
Baca: KPU Irit Bicara Suara PSI Meroket, Gibran Beri Pesan Sakral ke Ganjar, AS Didesak Selamati Prabowo
Bahkan kenaikan ini dipertanyakan lantaran terjadi dalam dua jam, dimana suara PSI bertambah 19,5 ribu dari 110 TPS.
Jamuluddin khawatir terjadi dugaan penggelembungan suara. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul KPU dan Bawaslu Diminta Telusuri Kenaikan Signifikan Suara PSI, Pengamat: Jangan Ada Operasi Senyap
Host: Saradita
VP: Indra
# PSI # Partai Solidaritas Indonesia # Bawaslu # KPU
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.