Jusuf Kalla Beri 'Lampu Hijau', Pengamat: Golkar saat Ini Dikendalikan Jokowi Semua Manut dan Taat

Editor: Radifan Setiawan

Reporter: Umi Wakhidah

Video Production: valencia frida varendy

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Politikus senior Jusuf Kalla (JK) telah merespons isu Presiden Jokowi bergabung ke Partai Golkar.

JK memperbolehkan semua orang untuk bergabung di Partai Golkar termasuk Jokowi.

Namun JK mengatakan jika hendak gabung ke Golkar, Jokowi tidak bisa langsung menjabat sebagai ketua umum.

Ia menyebut jika ingin menjadi ketua umum, harus lima tahun menjadi pengurus Golkar terlebih dulu.

Sementara itu pengamat politik menilai bahwa Presiden Jokowi lebih realistis gabung ke Golkar.

Pernyataan itu disampaikan oleh pengamat politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin pada Sabtu (2/3).

Ujang mengatakan kemungkinan Jokowi akan memilih Golkar daripada Gerindra sebagai kendaraan politiknya di masa depan.

"Kalau dibilang akan bergabung Golkar atau Gerindra, Golkar yang lebih realistis untuk Jokowi," kata Ujang.

Menurut Ujang ada tiga alasan Jokowi akan sangat mudah mengambil alih Golkar sebagai kendaraan politiknya.

Alasan pertama, Ketua Umum Golkar saat ini memiliki persoalan hukum.

Kemudian alasan kedua adalah Golkar dinilai pragmatis.

Sedangkan alasan ketiga menurut Ujang adalah Golkar dinilai sedang dikendalikan oleh Jokowi.

Ujang mengatakan Golkar sekarang taat dengan Jokowi.

"Lalu (alasan kedua) Golkar juga biasa pragmatis, ketiga golkar juga sekarang ini sedang dikendalikan Jokowi, semua manut taat pada Jokowi," ucap Ujang.

Sedangkan Gerindra masih memiliki pemimpin kuat yakni Prabowo Subianto.

Oleh karena itu Ujang menilai bahwa Jokowi akan bergabung ke Golkar daripada Gerindra. (Tribun-Video.com/Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pengamat: Golkar Lebih Realistis untuk Jokowi Ketimbang Gerindra

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda