Tipu Daya Sepupu Santri Tewas di Ponpes Kediri, Tega Bohong hingga Larang Buka Kafan

Editor: Fitriana SekarAyu

Video Production: Putri Anggun Absari

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Gelagat aneh ditunjukan sepupu dari santri yang tewas di pondok pesantren Kediri.

Ia melarang keluarga membuka keranda jenazah santri yang tewas di pondok pesantren Al Ishlahiyah, Desa Kranding, Kecamatan Mojo, Kediri.

Bahkan dia juga bercerita tentang penyebab santri dianiaya senior di Ponpes Kediri.

Kematian Bintang Balqis Maulana (14) menyisakan misteri bagi keluarganya di Afdeling Kampunganyar, Dusun Kedenglembu, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi.

Keluarga mendapat banyak luka pada tubuh Bintang.

Mulai dari luka bekas jeratan tali pada leher, sundutan rokok, hingga lebam.

Kakak kandung korban Mia Nur Khasanah bercerita ada lima orang yang mengantar jenazah Bintang.

Empat orang perwakilan pesantren dan satu orang adalah sepupu korban, FTH.

Baca: Santri di Kediri Tewas Tak Wajar sampai Pihak Ponpes Tak Tahu Dianiaya, Ternyata Pelaku Sepupunya

Kepada keluarga, romobongan ini menyampaikan Bintang tewas karena terpeleset di kamar mandi.

Keluarga yang penasaran berniat membuka kain kafan Bintang, tapi mendadak dilarang FTH.

"Kata sepupu saya sudah suci," katanya.

"Jadi gak perlu dibuka," tambah Mia menirukan ucapan FTH.

Namun keluarga menemukan kejanggalan.

Mereka melihat ada ceceran darah keluar dari keranda.

Benar saja, saat dibuka keluarga menemukan banyak luka di tubuh Bintang.

Bukan hanya kali ini saja FTH bertingkah aneh terkait kondisi Bintang.

Agustus 2023 lalu, Bintang sempat mengaku dianiaya seniornya di Ponpes Kediri.

Kepada Mia, FTH menerangkan bahwa Bintang dianiaya karena ulahnya sendiri.

"Saya tanyain ke Fatah, 'orang Bintang slengean, bikin jengkel disuruh solat gak mau, disuruh ngajai gak mau, jadinya dipukul'," kata Mia menirukan ucapan FTH.

Baca: Pesan Terakhir Santri di Kediri sebelum Tewas Diduga Dianiaya, Ketakutan Minta Tolong ke Ibunya

Kata FTH, Bintang tiba-tiba memukul kepala orang di pesantren Kediri.

"'Kan dia ngelama ke orang-orang. Tiba-tiba ngeplak orang'. Sejak kapan orang dia aja gak gini. 'Kalau disuruh gak mau, susah'. kalau bintang disuruh dikit aja jalan, gak pernah ada yang pukul Bintang," kata Mia.

Mia mengungkap FTH sempat pulang ke rumahnya di Bali untuk menjalani pengobatan akibat kecelakaan.

Selama FTH tidak di pondok pesantre, kondisi tubuh Bintang justru menjadi gemuk.

"Tapi pas Fatah gak di pondok Bintang jadi gemuk, dia agustus kurus kayak tekanan. Nah Fatah balik ke Bali proses yang patah itu, Bintang itu gemuk, dia (Bintang ngaku) kerasan padahal disini siap jemput," kata Mia.

Polisi kini sudah menetapkan 4 tersangka dalam kasus kematian santri di Ponpes Kediri.

Mereka adalah :

MN (18) seorang pelajar kelas 11 asal Sidoarjo;
MA (18), pelajar kelas 12 asal Nganjuk;
AF (16) asal Denpasar,
AA (17) asal Kota Surabaya.
Kapolres Kota Kediri AKPB Bramastyo Priaji mengatakan tersangka dijerat pasal 80 ayat 3 3 Undang-undang Perlindungan Anak tentang kekerasan fisik pada anak; Pasal 170 KUHP tentang penggunaan kekerasan, serta; 351 tentang penganiayaan berulang yang menyebabkan kematian.

"Jumlah tersangka masih tetap," jelasnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Gelagat Aneh Sepupu Saat Santri Tewas di Ponpes Kediri, Tega Bohong Soal Keranda Korban : Sudah Suci

# Kediri # santri # penganiayaan

Sumber: Tribunnews Bogor
   #penganiayaan   #santri   #Kediri
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda