Korban Tewas Capai 100 Orang Lebih, Pejabat Uni Eropa Desak AS Setop Pasok Senjata ke Israel

Editor: Khaira Nova Hanugrahayu

Reporter: Adila Ulfa Muna Risna

Video Production: Latif Ghufron Aula

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mendesak Amerika Serikat untuk berhenti mempersenjatai Israel di tengah kekhawatiran atas serangan Rafah.

Pasalnya, kematian di Gaza dan di Rafah telah meningkat lantaran Israel tak kunjung berhenti menyerang Gaza.

Yakni, korban tewas di Gaza telah lebih dari 28.000 warga sipil Palestina.

Sementara itu, korban tewas di Gaza telah mencapai lebih dari 100 orang.

Dilaporkan, Amerika Serikat merupakan penyedia senjata asing terpenting bagi Israel.

Yakni, dana ini memberi Israel bantuan militer senilai $3,8 miliar setiap tahunnya, mulai dari jet tempur hingga bom berkekuatan besar.

Baca: PM Israel Puji Penyelamatan 2 Tawanan yang Disandera Hamas di Rafah di Tengah Serangan Mematikan

Diketahui hingga sejauh ini, Washington tidak mengindahkan permintaan untuk memotong bantuan tersebut.

Adapun kepala diplomat Uni Eropa juga mengecam perintah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menyebut lebih dari satu juta warga Palestina yang berlindung di kota Rafah di Gaza perlu “dievakuasi” sebelum rencana operasi militer Israel di sana.

“Jika Anda yakin bahwa terlalu banyak orang yang terbunuh, mungkin Anda harus mengurangi jumlah senjata untuk mencegahnya. banyak orang terbunuh.”

“Apakah [itu] tidak logis?” tanyanya, dalam konferensi pers di Brussel bersama Philippe Lazzarini, kepala Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), yang ditekan oleh Israel untuk mengundurkan diri.

“Berapa kali Anda mendengar para pemimpin dan menteri luar negeri paling terkemuka di seluruh dunia mengatakan terlalu banyak orang yang terbunuh?” Borrel bertanya.

“Jika komunitas internasional percaya bahwa ini adalah pembantaian, bahwa terlalu banyak orang yang terbunuh, mungkin kita harus memikirkan tentang penyediaan senjata,” tambah Borrell.

“Mereka akan mengungsi – ke mana? Ke bulan? Ke mana mereka akan mengevakuasi orang-orang ini?” Borrel bertanya.

Diketahui, ini bukan pertama kalinya Borrell menyatakan keprihatinannya atas invasi ke kota Rafah di Gaza selatan.

Borrell pada Minggu (11/2/2024) mengatakan, serangan di Rafah “akan menyebabkan bencana kemanusiaan, dan terjadi ketegangan parah dengan negara tetangganya, Mesir.

Di sisi lain, Borrell juga mencatat bahwa pengadilan Belanda pada Senin lalu memerintahkan pemerintah Belanda untuk memblokir semua ekspor suku cadang jet tempur F-35 ke Israel.

Adapun hal itu dikarena kekhawatiran bahwa suku cadang tersebut digunakan dalam pelanggaran hukum internasional dalam perang Gaza.

Borrell menyatakan Israel membunuh terlalu banyak warga sipil di Gaza.

Meski demikian, Israel tak kunjung melakukan tindakan nyata untuk mencegah pembunuhan tersebut.(Tribun-Video.com/aljazeera.com)

Artikel ini telah tayang di aljazeera.com dengan judul 'Borrell dari Uni Eropa menyarankan AS berhenti mempersenjatai Israel di tengah kekhawatiran atas serangan Rafah'


# Josep Borrell # Rafah # Gaza # Israel

Sumber: Tribun Video
   #Josep Borrell   #Rafah   #Gaza   #Israel
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda