Anak di Gaza Hadapi Krisis Kesehatan Mental, 17 Ribu Anak Hidup tanpa Pendampingan Orangtua

Editor: Ramadhan Aji Prakoso

Reporter: Adila Ulfa Muna Risna

Video Production: Ika Vidya Lestari

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM- Dana Anak-Anak PBB, UNICEF menyatakan, anak-anak di Gaza menghadapi krisis kesehatan mental.

Atas hal tersebut, sejumlah anak di Gaza sangat membutuhkan dukungan psikososial, yang sebagian besar tidak tersedia dalam kondisi keamanan dan kemanusiaan yang ada di wilayah kantong yang dilanda perang tersebut.

“Satu-satunya cara agar dukungan kesehatan mental dan psikososial dapat diberikan dalam skala besar adalah dengan gencatan senjata,” kata Jonathan Crickx, kepala Komunikasi dan Advokasi-Negara Palestina UNICEF.

Hal itu dibenarkan oleh kepala Komunikasi dan Advokasi-Negara Palestina UNICEF, Jonathan Crickx.

Baca: Tanda Kebangkitan Hamas, Kini Mulai Kerahkan Polisi ke Daerah yang Ditinggalkan Israel di Gaza

“Kesehatan mental anak-anak Palestina sangat terkena dampaknya,” katanya.

“Mereka menunjukkan gejala seperti tingkat kecemasan yang sangat tinggi dan kehilangan nafsu makan. Mereka tidak bisa tidur. Mereka mengalami ledakan emosi atau kepanikan setiap kali mendengar ledakan tersebut.”

Jonathan Crickx menyatakan, di Jenewa pada Jumat (2/2/2024) bahwa UNICEF memperkirakan setidaknya 17.000 anak tanpa pendampingan orangtua.

Angka tersebut setara dengan 1 persen dari seluruh populasi pengungsi Palestina di Gaza yang mencapai 1,7 juta jiwa, tidak didampingi.

Dilaporkan, anak yang dipisahkan adalah mereka yang tidak mempunyai orangtua.

Sedangkan anak tanpa pendamping ialah mereka yang terpisah dan juga tidak mempunyai sanak saudara lainnya.

“Masing-masing, kisah kehilangan dan kesedihan yang memilukan,” ujarnya.

Baca: Ambisi Israel Hancurkan Gaza Malah Buat Hamas Kian Garang, Pengamat Intelijen: IDF Belum Bisa Menang

Jonathan Crickx menyatakan, saat pekan ini, ia bertemu banyak anak-anak, yang masing-masing mempunyai kisah menyedihkan yang ingin mereka ceritakan.

“Dari 12 anak yang saya temui atau wawancarai, lebih dari separuhnya kehilangan anggota keluarga dalam perang ini. Tiga orang kehilangan orang tua, dua di antaranya kehilangan ibu dan ayah mereka,” katanya.

“Di balik setiap statistik ini ada seorang anak yang mulai menerima kenyataan baru yang mengerikan ini.”

Menurut Jonathan, di tengah konflik, merupakan hal yang lumrah bagi keluarga besar untuk mengasuh anak-anak yang kehilangan orang tuanya.

Namun hal ini tidak terjadi di Gaza lantaran keluarga besar merasa tertekan dan berjuang untuk menghidupi anak-anak dan keluarga mereka sendiri.

Diketahui sebelum perang dimulai, UNICEF melaporkan, lebih dari 500.000 anak sudah membutuhkan dukungan kesehatan mental dan psikososial di Jalur Gaza.

Terkini diperkirakan jumlah tersebut telah meningkat menjadi lebih dari satu juta.

Baca: Hamas Masih Utuh, Ambisi Israel Hancurkan Gaza Buat Militan Kian Garang, Pengamat: Belum Bisa Menang

Richard Peeperkorn, perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia untuk wilayah Palestina menyatakan, saat ini WHO belum mampu memberikan perhatian yang layak terhadap masalah tersebut.

Hal itu dikarenakan, WHO saat ini tengah berfokus pada lebih dari 27.000 kematian dan 67.000 orang yang terluka.

“Saat kami berkeliling rumah sakit, kami banyak membicarakan tentang trauma, cedera tulang belakang, luka bakar, dan lain-lain,” ujarnya.

“Saya belum pernah melihat begitu banyak orang yang diamputasi dalam hidup saya, termasuk di kalangan anak-anak. Dan jika Anda juga memikirkan orang-orang yang terluka itu… [Anda pasti memikirkan] dampak yang ditimbulkan dan akan terjadi, tidak hanya terhadap diri mereka sendiri, namun juga keluarga dan komunitas mereka.”

Sebagai informasi, UNICEF dan mitranya telah memberikan dukungan untuk 40.000 anak-anak dan 10.000 pengasuh sejak Israel memulai serangannya di Gaza.

Dukungan tersebut menyusul invasi brutal militan Hamas di wilayahnya pada 7 Oktober yang menewaskan 1.200 orang dan mengakibatkan 240 orang disandera.

“Ini jauh dari cukup jika kita melihat skala kebutuhannya. Sekarang mungkin untuk ditingkatkan,” kata Crickx. “Kami telah melakukannya sebelumnya. Namun hal ini tidak mungkin dilakukan dalam kondisi keamanan dan kemanusiaan saat ini.”

(Tribun-Video.com/voanews.com)

Host: Adilla Risna
VP: Ika Vidya

Artikel ini telah tayang di voanews.com dengan judul "Anak-anak di Gaza Menghadapi Krisis Kesehatan Mental"

# Gaza # kesehatan mental # Anak-anak Gaza # Unicef

 

 

Sumber: VOA
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda