TRIBUN-VIDEO.COM - Serangan yang diluncurkan Amerika Serikat (AS) dan Inggris di Yaman mengundang reaksi dari sejumlah negara, termasuk China.
Dalam pernyataan resminya pada Jumat (12/1/2024), Kementerian Luar China mengimbau pihak-pihak terkait untuk tetap tenang dan menahan diri.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengaku prihatin dengan meningkatnya ketegangan di Laut Merah.
Beijing tak ingin ketegangan tersebut meluas menjadi konflik yang lebih besar.
Oleh karena itu, Mao Ning meminta semua pihak terkait untuk menahan diri.
"Tiongkok prihatin dengan meningkatnya ketegangan di Laut Merah. Kami menghimbau pihak-pihak terkait untuk tetap tenang dan menahan diri, untuk mencegah konflik meluas," kata Mao Ning, dikutip dari Al Arabiya, Jumat (12/1/2024).
Baca: Pernyataan Resmi Joe Biden terkait Militer Amerika Serikat Serang Yaman: Ini Atas Perintah Saya!
Baca: Amerika Serikat Mulai Hilang Sabar! Pertemuan Menlu AS dengan PM Israel Netanyahu Berlangsung Tegang
Sebelumnya pada Kamis (11/1/2024) malam, militer AS dan Inggris melakukan serangan besar-besaran terhadap posisi Houthi di Yaman.
Serangan itu melibatkan sejumlah jet tempur, kapal perang, hingga kapal selam.
Dalam pernyataan resminya, Presiden AS Joe Biden mengakui bahwa serangan itu merupakan perintah darinya.
Menurutnya, AS-Inggris didukung oleh Australia, Bahrain, Kanada, dan Belanda untuk menargetkan Houthi.
Biden menyebut, serangan ke Yaman merupakan tanggapan atas tindakan Houthi yang terus menerus menyerang kapal di Laut Merah.
Tindakan itu dianggap telah menganggu perdagangan global di perairan internasional.
(Tribun-Video.com)
#as #china #amerikaserikat #serangan #houthi #yaman #lautmerah #inggris #jubirmenluchina #maoning
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.