TRIBUN-VIDEO.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengeluarkan pernyataan resmi terkait serangan militer di wilayah Yaman.
Biden mengakui bahwa serangan tersebut merupakan perintah langsung darinya.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan Gedung Putih pada Kamis (11/1/2024), Biden menyebut serangan terhadap Yaman merupakan respons atas tindakan Houthi di Laut Merah.
Baca: Detik-detik Jet Tempur AS Diberangkatkan ke Yaman untuk Serang Houthi, Lepas Landas dari Kapal Induk
Militan tersebut terus menerus menyerang kapal-kapal dagang meski telah diperingatkan AS.
Menurut Biden, apa yang dilakukan Houthi telah membahayakan kebebasan navigasi dan mengganggu arus perdagangan global.
Ia menyebut lebih dari 50 negara terkena dampak serangan Houthi Yaman.
Kemudian lebih dari 2.000 kapal terpaksa mengalihkan rute pelayaran menghindari Laut Merah.
Baca: Serang Houthi Tanpa Persetujuan Kongres, Joe Biden Dikecam Partai Demokrat: Pelanggaran Konstitusi
"Hari ini, atas arahan saya, pasukan militer AS—bersama Inggris dan dukungan dari Australia, Bahrain, Kanada, dan Belanda—berhasil melakukan serangan terhadap sejumlah sasaran di Yaman," kata Biden, dikutip dari siaran Gedung Putih, Jumat (12/1/2024).
Adapun serangan terhadap Yaman dilakukan militer AS dan Inggris pada Kamis (11/1/2024) malam.
Dalam aksinya, mereka mendapat dukungan dari Australia, Bahrain, Kanada, dan Belanda.
Militer AS dan Inggris mengerahkan jet tempur, kapal perang, dan kapal selam.
Baca: AS-Inggris Serang Yaman, Biden Sebut Serangan Itu Dijadikan Pesan sekaligus Peringatan kepada Houthi
Serangan itu mengakibatkan ledakan di sejumlah kota, termasuk Hodeida, Sanaa, Dhamar, dan Saada. (Tribun-Video.com)
Baca juga berita terkait di sini
# TRIBUNNEWS UPDATE # Joe Biden # Amerika Serikat # Yaman # perang # Laut Merah
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.