Perang Antara Israel-Hamas Disebut Raja Yordania Menciptakan Generasi Anak Yatim Piatu di Gaza

Editor: Dyah Ayu Ambarwati

Video Production: yohanes anton kurniawan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Raja Yordania, Abdullah menyebut perang Brutal yang dilakukan Israel di Gaza telah menciptakan generasi anak yatim piatu di Gaza.

Raja Yordania Abdullah mengatakan pada hari Senin (8/1/2024) bahwa Israel telah menciptakan generasi anak yatim piatu melalui perang brutal di Gaza.

Di mana ia mengatakan lebih dari 30.000 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah terbunuh atau hilang akibat konflik tersebut, seperti laporan dari Reuters.

Baca: SUASANA MENCEKAM, Panglima Angkatan Udara Hizbullah Tewas Diserang Israel saat Pemakaman Al-Tawil

Dalam sambutannya di Kigali Genocide Memorial di Rwanda, di mana Raja Yordania Abdullah berbicara tentang kejahatan yang tak terkatakan selama konflik Afrika tersebut, Abdullah mengatakan bahwa pelajaran yang bisa diambil adalah bahwa agresi tanpa pandang bulu Israel di Gaza tidak akan pernah menjamin keamanannya. Pernyataannya disampaikan di media pemerintah menyusul pernyataan istana kerajaan.

“Lebih banyak anak yang meninggal di Gaza dibandingkan konflik lain di seluruh dunia pada tahun lalu. Dari mereka yang selamat, banyak yang kehilangan salah satu atau kedua orang tuanya, satu generasi anak yatim piatu,” ujarnya.

“Bagaimana agresi dan penembakan tanpa pandang bulu dapat membawa perdamaian? Bagaimana mereka bisa menjamin keamanan, jika mereka dibangun di atas kebencian?” Kata Abdullah tentang perang Israel melawan kelompok Hamas.

Baca: Pemimpin Hamas Minta Suplai Senjata dari Negara Muslim, Haniyeh: Perang Tak Hanya Rakyat Palestina

Raja, yang mengunjungi situs Peringatan Genosida Rwanda dan menulis komentar di daftar pengunjung, diberi pengarahan tentang pameran yang menceritakan kembali kengerian pembunuhan tahun 1994.

Ia mengatakan pengalaman Rwanda “mengajarkan kita bahwa kita harus melawan retorika tidak manusiawi yang memicu konflik”.

“Kisah Anda dapat menjadi mercusuar bagi kita semua – bagaimana masyarakat di negara ini mengambil tindakan setelah kejahatan yang sangat besar ini, dan berupaya menuju rekonsiliasi, untuk menyembuhkan luka lama dan mencegah genosida terjadi lagi,” katanya dalam sambutannya yang disiarkan televisi.

Baca berita terkait hanya di sini

# Konflik Palestina Vs Israel # Raja Yordania # Hamas # Gaza # Zionis

Sumber: Tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda