TRIBUN-VIDEO.COM - Puluhan orang dilaporkan meninggal dunia seusai gempa 7,6 skala Richter melanda wilayah Jepang pada Senin (1/1/2024).
Tak hanya itu, ratusan rumah warga juga terbakar.
Operasi penyelamatan masih berlangsung setelah gempa mematikan melanda Prefektur Ishikawa di Jepang.
Baca: Kesaksian WNI saat Gempa M 7,4 Guncang Jepang: Atap Mal Rusak, Barang-barang Berjatuhan
Dikutip darri NHK, 30 orang dipastikan meninggal di wilayah tersebut.
Namun, jumlah tersebut masih bisa bertambah karena masih banyak lagi yang terjebak di bawah bangunan yang runtuh.
Pemadam kebakaran Kota Wajima mengatakan, 25 bangunan telah runtuh dan orang-orang masih terjebak di 14 bangunan tersebut.
Kebakaran hebat akibat gempa juga telah menghancurkan sekitar 200 rumah di Wajima.
Petugas pemadam kebakaran masih berusaha memadamkan api pada Selasa sore.
Baca: Penyebab Gempa Jepang Belum Diketahui secara Pasti, Tak Ada Gelombang 5 Meter
Perdana Menteri Jepang, Kishida Fumio pada Selasa (2/1) pagi mengatakan, bahwa bantuan saat ini terhambat.
Pasalnya, banyak jalanan yang rusak sehingga mempersulit pengiriman alat berat.
"Upaya bantuan terhambat karena adanya hambatan di jalan. Hal ini juga mempersulit pengiriman alat berat. Kami sedang memikirkan cara untuk mengamankan rute dan menggunakan kapal bisa menjadi salah satu pilihan. Kami siap melakukan apa pun kita bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.” katanya.
Saat ini, Badan Meteorologi Jepang telah mencabut semua peringatan tsunami di sepanjang Laut Jepang .
Baca: Sejumlah Kota Jepang Dihantam Tsunami seusai Gempa Dahsyat, Ketinggian Capai 1,2 Meter
Namun para pejabat memperingatkan bahwa gempa susulan yang kuat mungkin terjadi pada minggu depan, terutama dalam dua hingga tiga hari ke depan. (Tribun-Video.com)
Baca juga berita terkait di sini
# TRIBUNNEWS UPDATE # gempa # Jepang # tsunami # bencana
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.