TRIBUN-VIDEO.COM - Sejumlah negara menolak bergabung dengan koalisi Angkatan Laut yang diinisiasi oleh Amerika Serikat (AS).
Terbaru, Menteri Luar Negeri Djibouti, Mahmoud Ali Youssef menegaskan bahwa negaranya tak akan memberikan bantuan di Laut Merah.
Pada Kamis (28/12/2023), Djibouti mengumumkan keberatannya untuk berpartisipasi dalam koalisi Penjaga Kemakmuran di Laut Merah.
Menlu Youssef menegaskan bahwa negaranya tidak mengutuk serangan Sanaa di Laut Merah dan Bab al-Mandab.
Baca: Update Hari ke-84 Perang Israel-Hamas: Video Terakhir Zionis Sebelum Dibom hingga 20 Ribu IDF Cacat
Pasalnya, serangan Yaman tersebut dinilai sebagai bantuan nyata bagi Palestina.
Dikutip dari Al-Mayaden, Youssef mengatakan, Djibouti ragu untuk ikut serta dalam koalisi bentukan Amerika Serikat.
Padahal, penghentian perdagangan maritim di Bab al-Mandab akan merugikan perekonomian Djibouti.
Dia menekankan bahwa perdagangan maritim merupakan bagian penting dari pendapatan nasional Djibouti.
Baca: Akibat Terus Mengalami Kerugian, Militer IDF Menarik Mundur Tentara Elite dari Gaza
Apabila Bab al-Mandab ditutup, perekonomiannya akan runtuh.
Sebelumnya, sejumlah negara juga telah menolak bergabung dengan koalisi tersebut.
Mulai dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Prancis, Italia dan Spanyol.
Spanyol, secara tegas mengatakan bahwa negaranya tidak akan berpartisipasi secara sepihak dalam operasi di Laut Merah.
Mereka hanya akan bergabung dengan misi yang dipimpin NATO atau Uni Eropa.
(Tribun-Video.com)
Artikel telah tayang di sini
Host: Tini Afshin
VP: Dharma
# Arab Saudi # UEA # Eropa # koalisi # Serang # Houthi Yaman
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.