Komandan Hamas dan 3 Pemimpin Seniornya Tewas Diserang Israel saat Jeda Perang tengah Berlangsung

Editor: Dyah Ayu Ambarwati

Reporter: Mei Sada Sirait

Video Production: Abdul Salim Maula Safari Thoyyib

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Sayap militer Hamas yaitu Brigade Ezzedine Al Qassam pada Minggu (26/11/2023) mengatakan, komandan brigade utara yakni Ahmed Al Ghandour dan tiga pemimpin senior lainnya tewas dalam serangan Israel.

Ghandour adalah anggota dewan militer Brigade Ezzedine Al Qassam, sedangkan tiga pemimpin lainnya yang tewas termasuk Ayman Siyyam yang menurut media Israel adalah kepala unit penembakan roket brigade tersebut.

Departemen Luar Negeri AS menyebutkan, Ghandour--bernama samaran Abu Anas--terlibat serangan ke pos militer Israel di perbatasan Kerem Shalom pada 2006 yang menyebabkan dua tentara Israel tewas dan empat lainnya luka-luka.

Serangan itu berujung penculikan tentara Israel bernama Gilad Shalit, yang ditahan Hamas selama lima tahun kemudian dibebaskan pada 2011 dengan imbalan pembebasan 1.027 tahanan Palestina.

Baca: Israel MELANGGAR Gencatan Senjata, Tentara Israel Malah Tembak 2 Warga Pengungsi di Gaza

Kantor berita AFP melaporkan, pengumuman tewasnya Ghandour dan tiga pemimpin senior lainnya disampaikan pada hari ketiga dari empat hari gencatan senjata di Gaza. 

Diketahui serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 menewaskan 1.200 korban dan 240 orang ditawan, menurut pihak berwenang Israel.

Israel membalasnya dengan serangan intens yang menewaskan hampir 15.000 orang di Gaza, sebagian besar juga warga sipil, menurut Kementerian Kesehatan yang dipimpin Hamas.

Sejauh ini berdasarkan perjanjian gencatan senjata, Hamas sudah membebaskan 26 sandera Israel dalam dua gelombang.

Sebagai imbalannya, 78 tahanan Palestina dibebaskan dari tahanan Israel.

Baca: Kapal Tanker terkait Israel di Perairan Yaman DIBAJAK 8 Pria Bersenjata, Benarkah Aksi Houthi Yaman?

Sebelumnya diberitakan, sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam, pada Sabtu (25/11/2023) mengumumkan penundaan pembebasan sandera Israel kelompok kedua, dengan alasan “ketidakpatuhan” rezim Zionis terhadap perjanjian jeda kemanusiaan.

“Kami memutuskan menunda pembebasan tahanan gelombang kedua sampai pendudukan (Israel) mematuhi ketentuan perjanjian terkait masuknya truk bantuan ke Jalur Gaza utara,” ungkap Brigade Al-Qassam melalui Telegram.

Penundaan tersebut, menurut Brigade Al-Qassam, disebabkan “ketidakpatuhan terhadap standar pembebasan tahanan yang telah disepakati.”

Kelompok Palestina itu tidak merinci tanggal pembebasan, yang dijadwalkan pada Sabtu malam.

Khususnya, TV Al-Aqsa, yang berafiliasi dengan Hamas, mengatakan sebelumnya pada Sabtu bahwa Brigade Al-Qassam telah mulai menyerahkan gelombang kedua tahanan Israel ke Palang Merah di kota Khan Yunis, Jalur Gaza selatan.(*)

Baca artikel terkait hanya di sini

# Konflik Palestina Vs Israel # Hamas # Gaza # Zionis

Sumber: Sumber Lain
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda