Lagi! Densus 88 Grebek Jaringan Teroris JAD, Rencanakan Pemboman saat Pemilu Lewat Aksi 'Amaliah'

Editor: Dyah Ayu Ambarwati

Reporter: Nurul Ashari

Video Production: yohanes anton kurniawan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM- Juru Bicara Densus 88 Antiteror Mabes Polri, Kombes Aswin Siregar mengatakan, pasukannya berhasil meringkus sekelompok jaringan teroris.

Mereka adalah jaringan Jemaah Ansharut Daulah (JAD) yang bakal menggagalkan Pemilu 2024.

Dalam konferensi pers di Mabes Polri pada Jumat (3/11/2023) Aswin mengatakan pemimpin kelompok teroris, Abu Oemar (AO) telah memerintahkan anggotanya untuk melakukan serangan dengan cara masing-masing.

Berdasarkan pengungkapan kasus-kasus terorisme sebelumnya, para pelaku rata-rata menggunakan bahan rumahan untuk membuat bahan peledak.

Satu di antaranya menggunakan pembersih lantai.

Adapun penangkapan yang terbaru, Densus 88 meringkus dua terduga teroris berinisial AH dan DAM dari jaringan Jemaah Ansharut Daulah (JAD).

Baca: Update Hari Ke-29 Perang Israel-Hamas: IDF Rudal Konvoi Ambulans | Poin Pidato Pemimpin Hizbullah

Keduanya merupakan anggota dari kelompok teroris yang dipimpin Abu Oemar (AO) yang ditangkap di Provinsi Jawa Barat.

Dalam penangkapannya, Aswin menyebut penyidik mengambil barang bukti berupa dokumentasi dan digital yang diambil dari handphone, serta catatan-catatan yang ada di kediaman pelaku.

Aswin membeberkan, selain membahas doktrin, mereka juga seringkali melakukan penggalan donasi.

Dari donasi itu nantinya disalurkan ke satu tempat atau dipergunakan oleh kelompok ini.

Aswin menggambarkan, tindakan untuk menggagalkan pemilu yang dimulai sejak Agustus 2023.

Dalam hal ini AH alias AM dan DAM, turut mengikuti suatu acara kajian dipimpin oleh UR, seorang tersangka teroris yang sudah ditangkap. 

Lewat kajiannya tersebut, UR turut menyampaikan doktrin agar para pengikutnya mau untuk menggagalkan pemilu.

Baca: Harga BBM Non Subsidi Pertamax Cs Resmi Turun per 1 November 2023, Pertalite Bakal Menyusul?

Hal ini melalui upaya persiapan, maupun aksi teror yang kerap disebut amaliyah oleh para kelompok teroris.

"Bisa saja berupa penyerangan misalnya, dengan menggunakan senjata tajam, atau senjata api, dan yang paling kita sangat tidak inginkan adalah biasanya bom bunuh diri. Dengan cara amaliyah dan semampunya masing-masing," jelasnya.

Dengan penangkapan-penangkapan ini, Densus memastikan akan terus melakukan penelusuran dan pengembangan dari jaringan tersebut.

Sebagaimana diketahui, total sudah ada 42 orang terduga pelaku tindak pidana terorisme dari kelompok Abu Oemar (AO) yang ditangkap oleh Densus 88.

Dari 42 tersebut, 25 ditangkap di Jawa Barat, 11 di DKI Jakarta, dan 6 di Sulawesi Tengah.

Adapun Kelompok Abu Oemar ini disebut-sebut terafiliasi dengan JAD, dekat kepada Kelompok Negara Islam Indonesia (NII), dan kerap mendukung Kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

(Tribun-Video.com/ Tribunnews.com)

Baca artikel terkait hanya di sini

# Densus 88 # Jaringan Teroris JAD # Abu Oemar

Sumber: Tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda