TRIBUN-VIDEO.COM - Pencopotan baliho pasangan bakal capres-cawapres yang diusung PDI-Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Bali menjadi perbincangan di media sosial.
Presiden Jokowi tiba-tiba berbicara terkait pencopotan baliho Ganjar-Mahfud saat sesi wawancara bersama wartawan seusai groundbreaking Bandara IKN.
Di akhir wawancara, Jokowi menambahkan kalau dirinya ingin menyampaikan terkait persoalan tersebut.
1) Dapat Informasi soal Pencopotan
Presiden Jokowi menyampaikan telah menerima informasi terkait pencopotan baliho tersebut.
Jokowi berujar, ia mendapat informasi dari Penjabat Gubernur Bali.
"Dan ini, saya tadi memperoleh informasi dari Gubernur Provinsi Bali mengenai kemarin ada pemindahan atribut partai dari lokasi di mana saya datang," Jokowi kepada wartawan, Rabu (1/11/2023).
Baca: PDIP Tidak Diam seusai Baliho Ganjar-Mahfud di Bali Dicopot: Banteng Jangan Diganggu, Bisa Brutal
2) Jokowi Meminta Pemerintah Netral
Presiden Jokowi kembali mengingatkan terkait netralitas pemerintah.
Baik di tingkat pusat hingga kabupaten/kota.
"Ini perlu saya sampaikan, bahwa pemerintah daerah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, pemkot, pemerintah pusat, semua harus netral," katanya.
"ASN semua harus netral, TNI semua harus netral. Polri semua harus netral," katanya.
3) Pencopotan Seharusnya Izin
Dikatakan Presiden Jokowi, pemerintah daerah tidak bisa serta-merta mencopot atau mencabut atribut partai.
Pemerintah perlu berkomunikasi dengan parpol yang bersangkutan.
"Oleh sebab itu, pemindahan beberapa atribut partai-partai itu mestinya pemerintah kabupaten, kota, serta provinsi minta izin kepada pengurus partai di daerah. Berkomunikasi dengan pengurus partai di daerah," katanya.
Sehingga, setelah dicabut, tidak ada miskomunikasi atau kesalahpahaman.
Jokowi meminta pemerintah daerah untuk berhati-hati menata atribut partai.
Baca: Politikus Golkar Tanggapi Playing Victim Gibran: Silakan jika Pecat Gibran, Tak Usah Melankolis
Ia menekankan harus ada komunikasi pemerintah daerah jika ingin memindahkan atribut partai.
Jokowi mengingatkan jangan sampai ada kesalahpahaman terkait hal tersebut.
"Harus ada komunikasi, minta komunikasi dengan pengurus partai, izin dengan pengurus partai di daerah, supaya tidak terjadi miskomunikasi," ujarnya.
Sebagai informasi, baliho Ganjar Pranowo dan Mahfud Md yang terpajang di sekitar Balai Budaya Batubulan, Kabupaten Gianyar dicopot jelang kedatangan Jokowi ke Balai Budaya Batubulan, Kabupaten Gianyar, Selasa (31/10) siang.
Bukan hanya baliho Ganjar-Mahfud, bendera PDIP yang berkibar di sana juga diturunkan.
Baliho pasangan capres-cawapres dan bendera PDIP itu dicopot menjelang kedatangan Jokowi.
Jokowi datang ke Balai Budaya Batubulan menyerahkan langsung bantuan pangan cadangan beras pemerintah bagi masyarakat penerima manfaat.
Kepala Satpol PP Bali Dewa Nyoman Rai Dharmadi kemudian buka suara perihal pencopotan yang dilakukan pihaknya itu.
Dharmadi mengungkapkan pencopotan tersebut atas perintah Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya.
(Tribun-Video.com/ Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "[POPULER NASIONAL] Cerita Sedih Pemeriksaan 3 Hakim MK | Jokowi Respons Pencopotan Baliho Ganjar-Mahfud"
# Bali # Ganjar-Mahfud # Jokowi # PDIP
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.