TRIBUN-VIDEO.com - Pemilik wisata jembatan kaca yang menelan korban jiwa telah ditetapkan sebagai tersangka.
Polresta Banyumas menangkap ES (63) pemilik wisata jembatan kaca The Geong, hutan Limpakuwus.
ES sebagai pemilik dianggap bersalah karena lalai memerhatikan kualitas bahan jembatan yang mengakibatkan empat wisatawan terjatuh.
Satu dari empat wisatawan tersebut meninggal dunia.
Kapolresta Banyumas, Kombes Edy Suranta Sitepu menyatakan penyidik menemukan kelalaian yang dilakukan pengelola wisata yang mengakibatkan satu pengunjung tewas.
Kelalaian pengelola wisata The Geong yakni wahana jembatan kaca tidak berizin dan tidak memiliki sertifikasi layak fungsi.
Selain itu, di wahana tersebut tidak ada papan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk keamanan pengunjung.
Tinggi pilar yang menyangga jembatan kaca juga berbeda-beda sehingga menimbulkan getaran.
"Busa pada kaca ditemukan untuk meredam getaran tidak optimal dan banyak debu-debu sehingga tidak optimal meredam getaran," paparnya, Senin (30/10/2023), dikutip dari TribunBanyumas.com.
Sebanyak 16 saksi telah diperiksa mulai dari karyawan hingga pedagang di sekitar wisata The Geong.
Tim Labfor telah mengecek kelaikan jembatan kaca dan ditemukan kaca yang dipasang hanya satu lapis berukuran 1,2 cm.
"Amannya adalah 2 lapis yang kurang lebih 3.6 cm dari sisi keamanan. Pilar-pilar ketika menahan tekanan tidak sama sehingga menyebabkan kaca pecah," lanjutnya.
Baca: Perasaan Bercampur Bahagia dan Kengerian saat Jaringan Komunikasi Kembali Aktif di Jalur Gaza
Baca: Viral Driver Ojol Thailand Antar Pesanan Nasi Ayam ke Singapura Naik Pesawat, Sosoknya Disorot
Kombes Edy Suranta Sitepu menambahkan tersangka ES mendesain sendiri jembatan kaca tanpa ada kajian keselamatan.
Tim Profesi Ahli Bangunan Gedung Banyumas Cilacap, Dr. Noor Intang, S.T M.T menyatakan kaca yang digunakan di wahana jembatan kaca The Geong sudah cacat dan gampang pecah.
"Kacanya bekas, ada lubang warna yang beda-beda. Dari hasil pengamatan bahwa harusnya kaca itu jenisnya laminated, istilahnya seperti sandwich," bebernya.
Ia menerangkan pada jembatan kaca juga tidak terdapat bantalan karet yang sesuai dan lem silen.
"Kesimpulannya tidak sesuai standar. Apa yang membuat runtuh adalah beban yang bekerja melebihi kapasitasnya," pungkasnya.
Anak Korban Hendak Beri Kejutan
Ketua Koperasi Hutan Pinus Limpakuwus, Eko Purnomo, mengatakan ada empat orang yang menjadi korban pecahnya jembatan kaca.
Dua korban berhasil selamat, satu orang meninggal, dan satu korban lainnya mengalami luka-luka.
"(Korban yang meninggal) kondisinya lemas, tidak ada darah, seperti orang pingsan. Yang satunya bisa duduk, sehingga satu dievakuasi dulu," jelasnya.
Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, korban yang meninggal rencananya akan pergi haji tahun depan.
Eko Purnomo menceritakan anak korban sempat menyusul ke wisata The Geong untuk memberikan kejutan.
Anak korban berangkat dari Banjarnegara bersama teman-temannya dan hendak mengabarkan dirinya telah diterima kerja.
"Anaknya cerita bahwa hari ini mau bikin kejutan untuk ibunya karena diterima kerja. Saya ketemu di depan loket waktu mau ngantar korban kedua," ungkapnya, Rabu (25/10/2023) sore.
Namun, anak korban gagal memberikan kejutan karena mendapat kabar ibunya jatuh dari jembatan kaca.
"(Mau memberi) kejutannya mungkin di sini (lokasi kejadian), sampai sini dengar ibunya jatuh meninggal dunia."
"Padahal saya sudah kasih tahu teman-teman jangan diberi tahu dulu, karena belum jelas," tuturnya.
Keamanan Wisata Disorot
Eko Purnomo mengatakan jembatan kaca yang dikenal dengan nama The Geong pertama kali dibuka pada bulan April 2023 lalu.
Saat awal beroperasi, banyak wisatawan yang mengeluhkan keamanan wisata jembatan kaca.
Pihak koperasi sudah memanggil manajemen pengelola wisata The Geong, namun hanya perwakilannya yang datang.
"Sudah kami undang, karena setelah lebaran ada evaluasi terkait pengelolaan manajemen, manajemen medsos, manajemen risiko dan lainnya," jelasnya, Rabu, dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Satu Wisatawan Tewas Terjatuh dari Jembatan Kaca di Banyumas, Pengelola Wisata Diperiksa
Menurut Eko para pengunjung sempat menyoroti konstruksi jembatan kaca hingga tidak adanya jaring penyelamat.
Sementara itu, seorang karyawan wisata The Geong, Angga (30) mengaku sempat mengecek keamanan jembatan kaca sebelum insiden pengunjung terjatuh.
Angga menyatakan kondisi jembatan kaca baik dan tidak ditemukan keretakan.
Namun, Angga tidak mengetahui kapasitas pengunjung yang dapat menaiki jembatan kaca.
Atas insiden ini, pengelola wisata The Geong siap bertanggung jawab.
"Dari bos suruh ditutup dulu nunggu perkembangan. Tapi kami selaku pihak wisata ini bertanggung jawab sepenuhnya," ucapnya.
(*/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Ternyata Wisata The Geong Pakai Kaca Bekas, Kini Bupati Mulai Sibuk Sidak Wisata Jembatan Kaca
# Wisata # the Geong # pakai kaca bekas # Polisi # Kecelakaan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.