TRIBUN-VIDEO.COM - Sebanyak 2,3 juta warga di Gaza terjebak dan mengalami krisis kemanusiaan seusai Israel memblokade wilayah tersebut.
Sehingga pasokan air, listrik, hingga internet tak mengalir lagi ke Gaza.
Upaya pembukaan penyeberangan Rafah Mesir sejauh ini belum membuahkan hasil.
Pasalnya, Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry mengatakan Israel belum mengizinkan pembukaan penyeberangan yang menghubungkan Gaza ke Mesir.
Sameh juga mengatakan, Kairo bertujuan untuk menjaga penyeberangan tetap beroperasi.
Mesir diperkirakan akan memberikan bantuan kemanusiaan untuk menyelamatkan nyawa warga Palestina yang terkepung di wilayah kantong tersebut.
Baca: HOAKS! Viral Video Sebut Militan Hamas Sandera Jenderal Israel, Begini Fakta Sebenarnya
Namun pihaknya menolak proposal untuk menerima warga Palestina di Jalur Gaza ke dalam perbatasannya.
Jadi, jalur penyeberangan apa yang dikontrol Mesir, bagaimana Mesir terikat dengan Gaza di tengah konflik yang terus berlanjut, dan apa yang terjadi selanjutnya?
Sekitar satu juta warga Palestina telah mengungsi akibat pemboman intensif Israel, dan perintah Israel untuk mengevakuasi Gaza utara sebagai persiapan untuk serangan darat.
Puluhan ribu orang telah berlindung di sekolah-sekolah PBB sementara situasi medis berada pada titik kritis.
Penyeberangan Rafah, yang terletak di bagian selatan Gaza yang berbatasan dengan semenanjung Sinai Mesir, adalah satu-satunya cara untuk menyeberang ke Mesir dan berfungsi sebagai penghubung penting antara Gaza dan seluruh dunia.
Penyeberangan ini semakin sering dilakukan dalam negosiasi antara berbagai pihak ketika mereka mencoba mengarahkan perang pada 7 Oktober 2023.
Penyeberangan Rafah mulai ditutup setelah dimulainya konflik karena Israel berulang kali mengebomnya.
Mesir mengklaim jalur penyeberangan di sisinya tetap beroperasi.
Baca: Palestina Menguat, Iran hingga Suriah Lakukan Pertemuan Darurat Serukan Front Persatuan Lawan Israel
Namun serangan udara Israel telah merusak infrastruktur di sisi Palestina.
Ratusan ton bantuan dengan lebih dari 100 truk telah tiba di Sinai dari berbagai negara termasuk Yordania dan Turki, dan Mesir membuka bandaranya di El Arish untuk menampung mereka.
Truk-truk tersebut berjejer di bagian utara semenanjung dekat Gaza dan siap masuk melalui penyeberangan Rafah setelah tercapai kesepakatan untuk membukanya.
Namun meskipun ada kunjungan pejabat tinggi Amerika Serikat dan Eropa ke Mesir, Israel menolak jalur aman bagi truk bantuan tersebut, sehingga penyeberangan tetap ditutup.
Hal ini berarti bahwa orang asing dan warga Palestina berkewarganegaraan ganda yang terjebak di daerah kantong yang diblokade juga tidak dapat menyeberang ke Mesir, sambil menunggu kesepakatan.
Situasinya berbeda bagi warga Palestina yang tidak mempunyai kewarganegaraan lain, karena tampaknya Mesir tidak berencana mengizinkan mereka masuk berdasarkan pertimbangan keamanan nasional. (Tribun-Video.com/AlJazeera)
Artikel ini telah tayang di aljazeera dengan judul Why reopening Egypt-Gaza Rafah crossing is crucial amid Israeli bombing
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.