TRIBUN-VIDEO.COM - Para pembalap MotoGP, termasuk Miguel Oliveira, berpartisipasi dalam kegiatan konservasi lingkungan bawah laut dengan menanam Terumbu Karang di Pantai Kuta Mandalika, Kamis (12/10/2023).
Kegiatan sosial ini berlangsung sehari sebelum ajang MotoGP digelar.
Nah, dalam kegiatan tersebut, untuk melindungi diri dari sengatan terik matahari, para pembalap memakai topi kere.
Topi kere ini rupanya memiliki nilai budaya yang signifikan lho bagi Suku Sasak.
"Topi ini tidak hanya melindungi mereka dari sinar matahari yang menyengat, tetapi juga memiliki makna budaya yang dalam," kata Ketua BPPD NTB Baiq Ika Wahyu Wardhani, dikutip dari TribunLombok.
Baca: Duo Aprilia Jadi yang Tercepat di Sesi Latihan MotoGP Mandalika, Inilah Rincian Waktu yang Diraih
Topi Kere telah lama dianggap sebagai penutup kepala penting bagi masyarakat Suku Sasak.
Bahkan bagi pria Sasak, penutup kepala seperti sapuk atau topi terkadang dianggap lebih penting dari pakaian.
Hal ini dapat dilihat dari kebiasaan masyarakat Suku Sasak Bayan yang masih mempertahankan tradisi ini hingga sekarang.
Baca: Rela Panas-panasan! Begini Cerita Warga Mandalika Nonton Motogp 2023 di Atas Bukit Bersama Tetangga
Di mana sapuk atau ikat kepala harus digunakan oleh pria, sedangkan baju tidak diwajibkan.
Sedangkan topi kere sendiri merupakan aksesoris sehari-hari pria Sasak, khususnya di wilayah selatan pulau Lombok, seperti Kuta Mandalika.
Partisipasi para pembalap MotoGP ini dalam memperkenalkan warisan budaya Sasak pun diharapkan mampu membuat tradisi adat masyarakat suku Sasak Lombok lebih dihargai dalam skala global.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Makna Topi Kere Dipakai Miguel Oliveira saat Tanam Terumbu Karang di Mandalika
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.