TRIBUN-VIDEO.COM - Anggota NATO telah melipatgandakan jumlah penerbangan di Laut Hitam dalam beberapa bulan terakhir.
Hal ini dianggap sebagai ancaman oleh Rusia karena berdekatan dengan Krimea.
Oleh karena itu, muncul seruan agar pesawat pengintai NATO ditembak jatuh karena diduga memfasilitasi serangan Ukraina.
Baca: Polandia-Ukraina Memanas, Wali Kota Warsawa Kecam Zelensky Gara-gara Isi Pidato di PBB
Kantor berita Rusia, RIA Novosti telah menganalisis data dari Flightradar24.
Hasilnya ditemukan ada peningkatan signifikan jumlah penerbangan asing di dekat Krimea.
Sejak musim semi, jumlahnya meningkat dari tujuh per minggu menjadi 21 penerbangan.
Ternyata mayoritas dilakukan oleh pesawat dan drone Amerika, seperti RQ-4B Global Hawk.
Menanggapi hal ini, anggota parlemen Rusia Mikhail Sheremet menyarankan agar pesawat tersebut ditembak jatuh.
Baca: Pejabat Ukraina Heran Komandan Rusia yang Terbunuh Malah Ikut Rapat, Kini Lakukan Penyelidikan
Sebab, mereka dianggap sebagai mata-mata yang membantu serangan Ukraina.
"Saya percaya bahwa semua pesawat pengintai militer NATO dan drone strategis di Laut Hitam harus dijadikan target yang sah," kata Sheremet kepada RIA Novosti, dikutip dari RT, Rabu (27/9).
Diketahui penerbangan pesawat AS di Laut Hitam telah menjadi masalah yang berlarut-larut.
Pada Maret lalu, Washington menuduh pilot Rusia tidak profesional saat terbang di atas Laut Hitam.
Pasalnya, tindakan itu sampai mengakibatkan drone MQ-9 Reaper AS jatuh.
Baca: Pejabat Ukraina Heran Komandan Rusia yang Terbunuh Malah Ikut Rapat, Kini Lakukan Penyelidikan
Sementara Rusia membantah tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa drone AS jatuh karena manuver tajam oleh operatornya sendiri. (Tribun-Video.com)
Baca juga berita terkait di sini
# TRIBUNNEWS UPDATE # Laut Hitam # NATO # perang # Rusia # Ukraina
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.