TRIBUN-VIDEO.COM - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa dirinya telah membebaskan delapan orang asli Rempang yang ikut berdemo saat kisruh dengan aparat beberapa waktu lalu.
Bahlil menyebut bahwa delapan orang yang dibebaskan adalah warga asli dari Pulau Rempang.
Sementara warga sisanya yang berjumlah lebih dari 40 orang itu masih ditahan termasuk Tokoh Melayu Bang Long.
Hal ini diungkapkan oleh Menteri Bahlil di sebuah acara yang digelar di Nusa Dua Bali pada Rabu (20/9/2023).
Baca: Zelensky Diskakmat saat PBB, Ketua Komite Duma Negara Bela Rusia: Mereka Tidak Mengancam Siapapun
Bahlil mengungkap alasannya hanya membebaskan delapan orang yang merupakan asli Rempang.
Sebab warga Pulau Rempang dinilai sedang memperjuangkan haknya di wilayah tersebut.
Sementara itu, 40 orang lebih ditegaskan Bahlil bukanlah warga asli Pulau Rempang.
Sehingga saat melakukan perbuatan anarkis akan mendapat perlakuan yang berbeda dari warga asli Rempang.
Baca: BREAKING NEWS: Amien Rais ke Rempang Buka Posko Bantuan Hukum, 100 KK Sudah Daftar Relokasi
Di mana puluhan orang tersebut kini masih ditahan termasuk dengan Bang Long Tokoh Melayu yang terkenal.
Diketahui sebelumnya, Bang Long sempat mengungkap alasannya ikut unjuk rasa melawan aparat meski bukan asli warga Rempang.
Ia bersama para massa lainnya ingin mempertahankan 16 Kampung Tua di Rempang dan Galang yang terancam hilang oleh pembangunan.
Namun aksi yang dilakukan Bang Long disebut provokator hingga menimbulkan anarki.
Baca: Tangis Aipda Andi, Polisi Melayu yang Tenangkan Massa Rempang: Kita Serumpun Tak Boleh Saling Serang
Kini nasib Bang Long di balik jeruji besi masih menjadi misteri.
Sebab kuasa hukum Bang Long mengaku belum bisa bertemu dengan kliennya secara langsung.
Sehingga belum diketahui status dari Bang Long apakah sudah menjadi tersangka atau belum.
(Tribun-Video.com)
Host: Alexa Dhea
VP: Gianta
# Bahlil Lahadalia # pendemo # Rempang # Tokoh Melayu Bang Long
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.