Penjelasan soal Kata 'Piting' yang Dilontarkan Panglima TNI: Bahasa Sesama Prajurit yang Salah Arti

Editor: Ramadhan Aji Prakoso

Video Production: Abdul Salim Maula Safari Thoyyib

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Pusat Penerangan TNI memberikan klarifikasi soal pernyataan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono yang meminta prajuritnya untuk 'memiting' warga yang terlibat bentrok di Pulau Rempang.

Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamana Musa Julius Widjojono mengungkapkan, ada kesalahan pemahaman dalam potongan video tersebut.

Potongan video Yudi diketahui tersebar di media sosial.

Menurut Musa, jika dilihat secara utuh dalam video tersebut, panglima TNI sedang menjelaskan demo yang terjadi di Rempang sudah mengarah ke anarkisme.

Baca: Pemerintah Enggan Tarik Aparat dari Pulau Rempang sebelum Proyek Selesai, Warga Seakan Ditakuti

Hal ini dapat membahayakan aparat dan masyarakat itu sendiri.

Sehingga menurut Musa, panglima TNI meminta agar masing-masing pihak menahan diri.

Musa juga mengungkapkan, bahwa Yudo memerintahkan kepada komandan satuan untuk melarang prajurit menggunakan alat atau senjata dalam mengamankan aksi demo.

Namun, terkait kata 'memiting' yang dilontarkan Yudo, hal ini merupakan bahasa untuk prajurit yang berarti merangkul masyarakat agar terhindar dari bentrokan.

Arahan Panglima Yudo tersebut disampaikan di forum prajurit yang disalahartikan oleh masyarakat yang tidak biasa dengan gaya bicara prajurit.

Musa memahami adanya kesalahan tafsir kata memiting tersebut.

Baca: Total Kerugian Indonesia Jika Proyek Rempang Eco City Gagal, Benarkah Capai Rp 300 Triliun?

Ia mengungkapkan, Panglima TNI tidak berharap kebrutalan dilawan dengan kebrutalan.

Sebelumnya Pernyataan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono yang memerintahkan anggotanya memiting rakyat Rempang, di media sosial.

Video yang diunggah Tribun Network lewat kanal youtube itu pun diunggah ulang oleh masyarakat di sejumlah platform media sosial.

Pernyataan itu pun menuai kritik keras dan tanda tanya besar publik.

Sebab dalam instruksinya, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memerintahkan akan menerjunkan anggota TNI di Pulau Rempang.

Laksamana Yudo Margono pun meminta anggotanya untuk mengatasi kerusuhan di sana dengan cara memiting rakyat Rempang yang mencoba melawan.

Baca: Presiden Jokowi Bela Prabowo, Tak Percaya Menhan Tampar & Cekik Wamentan: Isu Tahun Politik

Video pernyataan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono itu satu di antaranya diunggah akun @yaniarsim pada Jumat (15/9/2023).

Dalam tayangan berikutnya, Laksamana Yudo Margono menilai langkah tersebut mampu mengatasi sikap anarkis rakyat Rempang yang melakukan perlawanan.

Dirinya pun menegaskan anggota TNI yang diterjunkan ke Pulau Rempang harus dilengkapi dengan perlengkapan anti huru hara.

Yudo pun memerintahkan Kepala Badan Perbekalan Tentara Nasional (Babek TNI) untuk mempersiapkan perlengkapan anti huru hara.

Tujuannya agar anggotanya tidak menjadi sasaran empuk serangan rakyat Rempang saat terjadi kericuhan. (*)


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Klarifikasi TNI soal Pernyataan Panglima Yudo yang Minta Prajurit “Piting” Warga Terkait Konflik di Rempang" 

Host: Firda Ananda
VP: Salim Maula

# Panglima TNI # Piting # Panglima TNI Yudo Margono # Ricuh Rempang

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda