TRIBUN-VIDEO.COM - Belakangan ini Mahkamah Konstitusi kebanjiran gugatan terkait batas usia capres dan cawapres.
Terbaru penggugat bernama Gulfino Guevaratto mengajukan uji materi Pasal 169 huruf n dan huruf q UU Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu terhadap Pasal 28D ayat 3 dan Pasal 28J ayat 1 UUD 1945.
Ia meminta agar MK mengubah batas usia maksimal capres & cawapres menjadi 65 tahun.
Baca: Alasan MK Putuskan Pemilu 2024 Tetap Pakai Sistem Proporsional Terbuka, Ada Gugatan yang Tak Sesuai
Sementara itu sebelumnya juga ada gugatan terkait batas minimal usia capres cawapres dari 40 tahun menjadi 35 tahun.
Ada dugaan muncul bahwa Gulfino sengaja mengajukan uji materi Undang-Undang No 7 Tahun 2017 tentang Pemilu untuk mencegat capres dari Partai Gerindra Prabowo Subianto mencalonkan diri di Pilpres 2024.
Prabowo sendiri saat ini telah berusia 71 tahun.
Mahkamah Konstitusi menegaskan akan bersikap independen terkait putusan batas usia capres cawapres ini.
Baca: Pijar Indonesia Gelar Diskusi, Bahas Batas Usia Capres & Cawapres Renggut Hak Politik Anak Muda
Juru Bicara MK Fajar Laksono mempersilakan awak media turut memantau proses yang berjalan untuk membuktikan independensi MK dalam putusannya nanti.
Sementara itu PDIP juga enggan terlena dengan gugatan batas usia maksimal calon presiden dan calon wakil presiden.
Ketua PDIP Said Abdullah mengaku partainya saat ini lebih fokus untuk memenangkan bacapres Ganjar Pranowo.
Setelah gugatan batas usia maksimal capres cawapres ini diajukan, nama Gulfino Guevarrato langsung menjadi pembicaraan publik.
Menurut penelusuran TribunnewsSultra.com, seorang bernama Gulfino Guevarrato merupakan advokat, tergabung dalam Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Seknas FITRA).
HOST: Saradita
VP: Indra
# batas usia maksimal calon presiden # gugatan # capres # cawapres
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.