TRIBUN-VIDEO.COM - Sebanyak 2.000 tentara Ukraina kini sedang menjalani pelatihan militer di Inggris.
Mereka adalah pasukan elite yang dibentuk untuk merebut Krimea dari Rusia.
Namun, sejumlah pakar menyebut pelatihan itu hanya membuang waktu dan tujuan Ukraina mustahil tercapai.
Baca: Ledakan Dahsyat Markas Kapal Kargo Asing di Ukraina, UAV Kamikaze Rusia Hantam Pelabuhan Danube
Mantan analis militer Amerika Serikat (AS) Michael Maloof mengatakan, posisi Rusia di Krimea sangat kuat.
Menurutnya, 2.000 pasukan elite Ukraina yang dilatih Inggris tak akan mampu mengusir Rusia.
Sebaliknya, mereka justru akan dihancurkan oleh musuh dalam waktu yang sangat singkat.
"Dengan 2.000 pasukan Anda tidak akan membuat kemajuan. Anda tidak akan mengambil kembali seluruh semenanjung, itu tidak akan terjadi," kata Maloof, dikutip dari SputnikGlobe, Rabu (2/8).
Pandangan serupa juga disampaikan pensiunan Jenderal Angkatan Darat AS, Paul E. Vallely.
Baca: Pertahanan Moskow Jebol, Rusia Jadikan Drone Ukraina Sebagai Pesan Adanya Perang Bertahap
Menurutnya, langkah Inggris melatih tentara Ukraina sudah sangat terlambat.
"Tidak akan berhasil," kata Vallely.
Vallely kemudian membandingkan pelatihan tentara yang dilakukan Inggris dengan AS.
Di negaranya, pelatihan dasar tentara minimal ditempuh selama kurang lebih 9 minggu.
Sementara Inggris hanya 5 minggu, sehingga dianggap tak cukup untuk mengajarkan doktrin militer Barat kepada Ukraina.
Saat ini pasukan elite Ukraina sedang dilatih di lokasi terpencil di Dartmoor oleh militer Inggris.
Mereka dibekali keterampilan untuk operasi serangan dari udara, darat, dan laut.
Baca: Putin Bentuk Pasukan Khusus Misterius, Misi Baru Serang Ukraina hingga Trauma Dikhianati Wagner?
Inggris yakin kemampuan itu akan membantu Ukraina dalam merebut Semenanjung Krimea. (Tribun-Video.com)
Baca juga berita terkait di sini
# TRIBUNNEWS UPDATE # Amerika Serikat # Inggris # Ukraina # Rusia # perang
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.