TRIBUN-VIDEO.COM - Hasil autopsi korban pemukulan anak ketua DPRD Ambon diungkap oleh Kasatreskrim Polresta Ambon Kompol Beni, Senin (31/7/2023).
Kompol Beni mengatakan remaja berusia 15 tahun itu mengalami pendarahan di otak bagian belakang.
Ia juga mengatakan, pendarahan tersebut diduga kuat akibat hantaman benda tumpul.
“Sejauh ini dari hasil otopsi selama dua jam kemarin pada bagian badan dan kepala, ternyata terdapat pendarahan di bagian otak belakang korban,’ ujar Kompol Beni, Selasa (1/8/2023) siang.
Baca: Tuntut Dugaan Pungli di Kampus, Demo Mahasiswa UIN Lampung Berakhir Ricuh hingga Terjadi Pemukulan
Namun, ia tidak menjelaskan secara detail terkait pendarahan otak yang dialami korban berinisial RRS tersebut.
Kompol Beni hanya memastikan bahwa kasus ini telah diproses dan pelaku berinisial AT telah ditetapkan sebagai tersangka.
“Kasus ini akan dibuka secara terang benderang sesuai perintah Kapolda Maluku bahwa Tidak ada tebang pilih dalam penegakan hukum, dan semua sama di mata hukum,” tutupnya.
Diketahui sebelumnya, anak Ketua DPRD Kota Ambon berinisial AT (25) menganiaya RRS hingga tewas karena tidak menegurnya saat masuk kompleks.
Korban dipukuli di bagian kepala, kemudian tidak sadarkan diri.
Baca: Sosok Kombes Pol Sumardji, Manajer Timnas U22 Indonesia yang Jadi Korban Pemukulan di Laga Final
Korban pun mengembuskan napas terakhir tidak berapa lama setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Ps Kasi Humas Polresta Pulau Ambon Ipda Janete Luhukay mengatakan peristiwa penganiayaan itu terjadi di kawasan Talake.
Tepatnya di Asrama Polisi Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Minggu (30/7/2023) sekitar pukul 21.00 WIT.
(Tribun-Video.com/Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Remaja yang Dipukul Anak Ketua DPRD Ambon hingga Tewas Menderita Pendarahan di Bagian Otak
Host: Ariska Choirina
VP: Latif
# Hasil Autopsi # penganiayaan # pemukulan # pendarahan otak
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.