Status Netral Ukraina Harga Mati, Putin Tegaskan Bergabungnya Kyiv ke NATO Adalah Ancaman Serius

Editor: Tri Hantoro

Reporter: Agung Tri Laksono

Video Production: Muhammad Ulung Dzikrillah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan bahwa Moskow tidak akan pernah setuju jika Ukraina bergabung NATO.

Sebab, kehadiran blok militer tersebut dianggap dapat menimbulkan ancaman keamanan.

Oleh karena itu, Putin menyebut status netral Ukraina adalah mutlak dan tidak dapat ditawar lagi.

Hal itu disampaikan Putin di sela-sela KTT Rusia-Afrika di St. Petersburg pada Jumat (28/7/2023).

Ia menyinggung deklarasi Uni Soviet tahun 1990 yang memproklamasikan Ukraina sebagai negara berdaulat.

Kyiv juga telah berkomitmen untuk menjadi negara yang netral secara permanen.

Baca: Kim Jong-Un Pamer Gudang Senjata Korea Utara ke Menhan Rusia, Putin Diberi Rudal Balistik Hwasong?

Baca: Respons Positif Presiden Afrika Selatan soal Penawaran Pasokan Gandum Gratis oleh Pemerintahan Rusia

Namun semuanya berubah ketika Barat mulai menyeret Ukraina ke arah NATO.

Putin menilai prospek Ukraina menjadi anggota aliansi merupakan ancaman bagi Rusia.

"Mengapa Barat mulai menyeret Ukraina ke NATO tidak begitu jelas bagi kami. Menurut kami, ancaman mendasar bagi keamanan kami," kata Putin, dikutip dari RT, Sabtu (29/7/2023).

Terlepas dari hal tersebut, ia mengaku siap melakukan negosiasi dengan Ukraina untuk mengakhiri perang.

Hanya saja Kyiv menutup diri dengan mengeluarkan undang-undang yang melarang pembicaraan dengan Moskow.

Selain itu, Ukraina juga dituduh melanggar perjanjian bersama Rusia di Turki pada Maret 2022.

(Tribun-Video.com)

Sumber: Tribunnews.com
   #TRIBUNNEWS UPDATE   #NATO   #putin   #netral
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda