TRIBUN-VIDEO.COM - Jauh sebelum Vladimir Putin berkuasa, Boris Yeltsin menjadi Presiden terpilih pertama Rusia.
Dia menjabat selama 8 tahun pada 1991 hingga 1999.
Pada 10 Juli 1991 Boris Yeltsin memulai tugasnya sebagai presiden pertama Rusia.
Ia membimbing Rusia melewati dekade penuh badai dari penghematan politik dan ekonomi hingga pengunduran dirinya pada malam tahun 2000.
Yeltsin lahir dari keluarga petani di desa Butko di Ural.
Ketika satu-satunya sapi keluarga mati, ayah Yeltsin pindah ke Perm untuk bekerja sebagai buruh di sebuah lokasi pembangunan.
Keluarga beranggotakan lima orang itu tinggal di satu kamar gubuk komunal selama 10 tahun.
Tidak terpandang di sekolah, Yeltsin bekerja sebagai insinyur konstruksi selama 14 tahun sampai ia bergabung dengan komite kota partai Komunis di Sverdlovsk (bekas Yekaterinburg) sebagai pejabat penuh waktu.
Pada tahun 1968 ia mulai bekerja penuh waktu di partai tersebut dan pada tahun 1976 menjadi sekretaris pertama partai Oblast Sverdlovsk.
Setelah itu dia jadi mengenal Mikhail Gorbachev, rekannya saat itu di kota Stavropol.
Setelah Gorbachev berkuasa, dia memilih Yeltsin pada tahun 1985 untuk memberantas korupsi di organisasi partai Moskow dan mengangkatnya ke Politbiro (sebagai anggota tanpa hak suara) pada tahun 1986.
Sebagai walikota Moskow, Yeltsin terbukti sebagai seorang pembaharu yang cakap dan gigih.
Baca: KRONOLOGI LENGKAP Rumah Ayah Clayton Dirampok, Pelaku Lakukan Ini untuk Pancing Michael Rendy Keluar
Tetapi ia menjauhkan diri dari Gorbachev ketika ia mulai mengkritik lambannya reformasi pada pertemuan-pertemuan partai, menantang kaum konservatif partai, dan bahkan mengkritik Gorbachev.
Yeltsin dipaksa mengundurkan diri dengan aib dari kepemimpinan partai Moskow pada tahun 1987 dan dari Politbiro pada tahun 1988.
Boris Yeltsin diturunkan jabatannya menjadi wakil menteri untuk konstruksi, tetapi kemudian melakukan kebangkitan yang luar biasa dalam sejarah Soviet.
Popularitasnya di kalangan pemilih Soviet sebagai penganjur demokrasi dan reformasi ekonomi telah bertahan dari kejatuhannya.
Dia pun memanfaatkan pengenalan pemilihan kompetitif Gorbachev ke Kongres Deputi Rakyat Uni Soviet, yaitu parlemen Soviet yang baru untuk memenangkan kursi di badan itu pada Maret 1989 dengan suara telak dari konstituensi Moskow.
Setahun kemudian, pada 29 Mei 1990, parlemen RSFS Rusia memilihnya sebagai presiden republik Rusia, bertentangan dengan keinginan Gorbachev.
Dalam peran barunya, Yeltsin secara terbuka mendukung hak republik Soviet atas otonomi yang lebih besar di dalam Uni Soviet, mengambil langkah-langkah untuk memberikan republik Rusia lebih banyak otonomi, dan menyatakan dirinya mendukung ekonomi berorientasi pasar dan sistem politik multipartai .
Selama pengarahan kudeta terhadap Gorbachev oleh komunis garis keras pada Agustus 1991, Yeltsin menentang para pemimpin kudeta dan menggalang perlawanan di Moskow sambil menyerukan kembalinya Gorbachev.
Ketika kudeta runtuh beberapa hari setelah dimulai, Yeltsin muncul sebagai tokoh politik paling kuat di negara itu.
Baca: Sosok AL Mantan Pacar Anggi Anggraeni, Tertunduk Diam saat Fahmi Putuskan untuk Ceraikan Anggi
Pada bulan Desember 1991 ia dan presiden Ukraina dan Belarusia mendirikan Persemakmuran Negara-Negara Merdeka baru yang akan menggantikan pendiri Uni Soviet.
Ketika Uni Soviet runtuh setelah pengunduran diri Gorbachev sebagai presiden Soviet pada tanggal 25 Desember, pemerintah Rusia di bawah kepemimpinan Yeltsin kemudian mengambil alih banyak tanggung jawab mantan negara adidaya untuk pertahanan, urusan luar negeri, dan keuangan.
Sebagai presiden Rusia merdeka, Yeltsin memulai tugas berat untuk mengubah ekonomi komando negaranya yang membusukmenjadi ekonomi berbasis pasar bebas dan perusahaan swasta.
Awal tahun 1992 ia mengakhiri subsidi harga pemerintah dan kontrol atas makanan dan barang konsumsi lainnya sementara juga membiarkan pertumbuhan pasar bebas tanpa hambatan di kota-kota.
Pada Desember 1994 Yeltsin mengirim pasukan tentara Rusia ke Chechnya, yang secara sepihak memisahkan diri dari Rusia pada tahun 1991.
Akan tetapi, tentara terbukti tidak dapat sepenuhnya menekan para pemberontak, dan perang semakin mengikis popularitas Yeltsin yang menurun.
Perang di Chechnya dan kegagalan reformasi pasar bebasnya untuk memacu pertumbuhan ekonomi meredupkan prospek Yeltsin untuk terpilih kembali menjadi presiden Rusia .
Namun, dalam comeback spektakuler lainnya, dia memenangkan pemilihan kembali atas penantang komunis di putaran kedua pemilihan yang diadakan pada Juli 1996.
Popularitasnya ketika lengser hanya sebesar 2 persen saja dan parlemen baru, Duma Negara beberapa kali berusaha memakzulkannya dari jabatannya.
Yeltsin juga dikritik atas hasil mengecewakan pada Perang Chechnya Pertama, di mana Rusia secara militer mengalami kekalahan dan Chechnya mendapat otonomi lebih (bahkan kemerdekaan de-facto).
Ia digantikan oleh Vladimir Putin .
Ia meninggal dunia pada tanggal 23 April 2007 akibat gagal jantung.(*)
#beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral #live #breakingnews #politik #borisyeltsin #rusia #vladimirputin
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.