TRIBUN-VIDEO.COM - AKBP Achiruddin Hasibuan diduga mendapat perlakuan khusus dari penyidik Polda Sumut.
Dugaan tersebut mencuat seusai sebuah video yang menunjukan AKBP Achiruddin Hasibuan tengah nongkrong di sebuah kafe di Kota Medan.
Di mana dalam video yang beredar, tampak AKBP Achiruddin Hasibuan tengah duduk santai bersama beberapa oknum Polda Sumut.
AKBP Achiruddin Hasibuan sendiri tampak mengenakan kaus warna putih dengan simbol bendera Argentina di dada kanannya.
Terkait hal ini, Polda Sumut juga memberikan keterangannya, pada Senin (3/7/2023)
Direktur reserse Kriminal Umum Polda Sumut, Kombes Sumaryono mengatakan bahwa saat proses pelimpahan tahap dua, jaksa Kejari Medan sedang ada rapat.
Sehingga AKBP Achiruddin Hasibuan dibawa penyidik makan di kafe tak jauh dari Kejari Medan.
"Mereka saat itu menunggu tim jaksa yang sedang rapat dan bertepatan jam makan siang, makanya mereka makan dahulu di kafe sebelah Kejari sesaat sebelum penyerahan," kata Kombes Sumaryono, Senin (3/7/2023).
Baca: Jokowi Kunjungan di Australia, Denny Indrayana Ajak WNI Serang Jokowi Soal Cawe-cawe Pemilu
Sementara itu, Kasi Penkum Kejati Sumut, Yos A Tarigan mengatakan, bahwa hal tersebut bukan kewenangan jaksa.
Ia mengatakan, Kejari Medan dalam hal ini sifatnya hanya menerima tersangka dan menyerahkannya ke Rutan Tanjunggusta Medan.
"Terkait sebelum dilimpahkan ke jaksa, tentunya Tim JPU tidak mengetahui hal tersebut. JPU menerima tersangka di Kejari Medan saat tahap dua, dan usai tahap dua langsung ditempatkan di Rutan," kata Yos, Senin (3/7/2023).
Dilansir dari Tribunnews.com, AKBP Achiruddin Hasibuan merupakan perwira Polda Sumut yang terlibat kasus penganiayaan yang dilakukan anaknya, Aditya Hasibuan terhadap Ken Admiral.
Achiruddin juga terlibat kasus gudang solar ilegal.
Diberitakan sebelumnya, AKBP Achiruddin Hasibuan diduga sudah membohongi penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumut.
Selama ini, perwira menengah yang memiliki harta melimpah diduga dari gudang solar ilegal itu ternyata kerap menerima setoran Rp 20 juta hingga Rp 30 juta dari PT Almira Nusa Raya.
Baca: TERUNGKAP Masih Ada Ratusan Bacaleg DPRK Simeulue Belum Penuhi Syarat, Ini Konsekuensinya
"Awalnya pengakuan saudara AH mendapat uang sebesar Rp 7,5 juta. Namun hasil lidik dan sidik ditemukan penerimaan dana dari PT ANR baik cash dan transfer sebesar Rp 20 juta sampai dengan Rp 30 juta," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Sumut, Kombes Teddy Marbun, Jumat (23/6/2023) kemarin.
Meski saat ini AKBP Achiruddin Hasibuan sudah ditahan, Direktur PT Almira Nusa Raya, Edy yang ikut bertanggungjawab dalam kasus ini justru malah dibiarkan berkeliaran oleh Polda Sumut.
Sebagai informasi, Polda Sumut menetapkan tersangka AKBP Achiruddin Hasibuan, terkait gudang solar ilegal yang berada di Jalan Guru Sinumba/Karya Dalam, Kecamatan Medan Helvetia, tak jauh dari rumahnya.
Selain Achirudin, direktur utama PT Almira Nusa Raya, Edy dan orang lapangan perusahaan turut dijadikan tersangka.
PT Almira Nusa Raya diduga sebagai pemilik gudang solar ilegal di Jalan Guru Sinumba/Karya Dalam, Kecamatan Medan Helvetia, dekat rumah AKBP Achiruddin Hasibuan.
Perusahaan ini pula yang diduga memberikan setoran ke AKBP Achiruddin Hasibuan sebesar Rp 7,5 juta selama lima tahun.
Polisi juga telah menggeledah gudang solar itu.
Begitu masuk ke dalam gudang, pada bagian gudang pertama terlihat dua tangki BBM berwarna biru dan hijau.
Kemudian di sekitarnya ada sekitar enam tangki plastik diduga berisi solar.
Kemudian, ada juga selang yang diduga untuk memindahkan BBM dari tangki plastik ke tangki besi.
Lalu ketika memasuki ruangan sebelahnya, dua tangki besi berkapasitas 16 ribu liter juga terlihat di dalam.
(Tribun-Video.com/Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul AKBP Achiruddin Hasibuan Tertangkap Kamera 'Nongkrong' di Kafe, Apa Kata Polda Sumut?
# AKBP Achiruddin Hasibuan # Polda Sumut # Medan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.