Tak Mau Kecewakan AS, Ukraina Terpaksa Urungkan Niat Beli Senjata dari China untuk Lawan Rusia

Editor: fajri digit sholikhawan

Reporter: Agung Tri Laksono

Video Production: Irvan Nur Prasetyo

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Vitaly Deinega menegaskan bahwa militernya tak akan membeli senjata dari China.

Menurutnya, hal ini bertujuan untuk menghindari retaknya hubungan dengan Amerika Serikat (AS).

Deinega menyebut, pihaknya sempat mendiskusikan penggunaan quadcopters DJI Mavic buatan China dalam perang.

Namun, Ukraina sadar bahwa hal itu tidak dapat diwujudkan.

Pasalnya, Ukraina harus menjaga hubungannya dengan AS yang selama ini sudah banyak membantu urusan perang.

Deinega tak ingin membuat AS kecewa hanya karena membeli satu senjata dari China.

"Kami tidak dapat membeli apa pun dari China agar tidak merusak hubungan kami dengan AS," kata Deinega, dikutip dari RT, Senin (3/7).

Baca: Ukraina Makin Terpojok, Kini Butuh Sistem Pertahanan Udara Gepard untuk Lawan Drone Lancet Rusia

Saat ini, Ukraina mengakui bahwa Rusia unggul dalam serangan menggunakan drone.

Namun Deinega meyakini situasi sebaliknya pasti akan terjadi.

Sebab, Ukraina hampir setiap hari menerima drone baru dari berbagai jenis.

"Mari kita lihat apa yang telah kami peroleh dalam satu setengah tahun perang: drone angkatan laut, drone darat," ungkap dia.

Deinega bersikeras bahwa drone akan menjadi faktor kunci dalam pertempuran di masa depan.

Ia juga mengklaim drone yang disediakan Barat untuk Ukraina jauh lebih unggul daripada yang dimiliki Rusia.

"Drone Barat akan lebih mahal daripada drone 'poros kejahatan' - Rusia, Iran, dan negara serupa lainnya," pungkas Deinega.(Tribun-Video.com)

https://www.rt.com/russia/579125-ukraine-chinese-weapons-ban

# TRIBUNNEWS UPDATE # Ukraina # senjata # Rusia

Sumber: Tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda