Tak Apresiasi Netanyahu, Orangtua Sandera Edan Alexander Berterima Kasih kepada Trump dan Witkoff

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Pembebasan sandera warga berkewarganeraan ganda, Edan Alexander oleh Hamas disambut baik keluarga. 

Merespons kabar baik itu, orangtua Edan Alexander, Yael Alexander, tak mengapresiasi Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca: Putranya Dibebaskan Hamas, Orangtua Sandera Israel Ucap Terima Kasih kepada Trump & Kutuk Netanyahu

Orangtua Alexander justru berterima kasih kepada Presiden AS Donald Trump, utusan Timur Tengah Steve Witkoff, dan utusan sandera Adam Boehler. 

Pasalnya mereka yang berupaya membawa pulang putranya. 

Terlebih, peran Amerika Serikat disini menjadi perantara kesepakatan dengan Hamas untuk membebaskan sandera Alexander. 

Diketahui, Alexander dibebaskan dari tahanan pada Senin (12/5) setelah ditahan selama 584 hari. 

Baca: Israel Terus Gempur Gaza Meski Sandera AS Dibebaskan, Korban Sipil Bertambah

Pihaknya kini dirawat di Rumah Sakit Ichilov di Tel Aviv. 

Yael dan suaminya, Adi Alexander sama sekali tak menyebutkan pemerintah Israel dalam pembebesan anaknya. 

Kendati demikian, orangtua Edan Alexander itu meminta PM Netanyahu agar mendengarkan seruan negaranya untuk membawa pulang sandera yang masih tersisa di Gaza.

“Saya katakan bahwa kembalinya Edan seharusnya hanya menjadi awal dari upaya membawa kembali para sandera lainnya,” kata Yael Alexander. “Kita tidak punya waktu untuk menunggu. Waktu terus berjalan, dan dunia sedang mengawasi kita.”

Baca: Hamas Siap Terlibat dalam Perundingan Gencatan Senjata seusai Bebaskan Sandera AS-Israel

Yael mengatakan, seharusnya dengan kembalinya Edan ini seharusnya menjadi awal upaya pembebasan para sandera lainnya. (Tribun-Video.com/timesofisrael.com)

Baca juga berita terkait di sini

Artikel ini telah tayang di timesofisrael.com dengan judul Orangtua sandera Edan Alexander yang dibebaskan berterima kasih kepada Trump dan Witkoff, bukan Netanyahu

# TRIBUNNEWS UPDATE # sandera # perang # Israel # Amerika Serikat # Netanyahu # Donald Trump