TAK MENYESAL & PUAS, Pengakuan Sadis Pelaku Mutilasi Wanita di Klaten

Editor: Dyah Ayu Ambarwati

Video Production: Arie Setyaga Handika

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Pelaku pembunuhan disertai mutilasi, Turah alias Daud tak menyimpan rasa penyesalan sama sekali telah menghabisi nyawa R (56).

Turah justru mengaku puas telah penggal kepala wanita di Klaten.

Turah melakukan tindakan sadisnya itu di rumah Desa Nangsri, Manisrenggo, Klaten, Jawa Tengah.

Kapolres Klaten, AKBP Warsono mengatakan Turah menghabisi nyawa karena dendam dan sakit hati.

Turah sebenarnya adalah teman kerja korban.

Keduanya bekerja di toko beras di Desa Nangsri.

Bahkan Turah dan R tinggal serumah.

Sampai kemudian dua pekan lalu R menuduh Turah mencuri uangnya sebesar Rp 20 ribu.

Tak terima dituduh, Turah pun menyimpan dendam pada korban.

"Pelaku punya niat menghabisi nyawa korban," kata AKBP Warsono.

Baca: Kebanyakan Pidato Pejabat, Gibran Blak-blakan Kritik Acara yang Digelar Dinas di Solo Mulai Monoton

Turah kemudian merealisasikan niatannya itu ketika ada pemadaman listrik pukul 01.30 WIB, Kamis (22/6/2023).

Saat terbangun, Turah mendatangi kamar korban berpura-pura minta lilin.

Turah justru mencekik ketika korban berdiri.

Korban sempat mencoba melawan dengan teriak minta tolong, tapi keburu dibanting.

Sembari mencekik, Turah juga memukul korban.

Ia lantas mengambil pisau yang biasa dipakai membuka karung beras dan golok untuk memotong leher korban.

"Setelah korban lemas pelaku mengambil pisau di meja depan digunakan untuk menyayat leher korban. Sampai setengah ke dalaman leher, kemudian tersangka mengambil golok yang berada di gudang untuk memotong kepala sampai dengan terlepas," jelas dia.

Setelah melakukan aksinya, pelaku kemudian melepaskan baju yang terdapat bercak darah dibawa ke ruang tengah.

Pelaku mencuci tangan dan berganti pakaian.

Pelaku lalu melarikan diri ke Yogyakarta.

Baca: Al-Zaytun Terafiliasi NII Tapi Tetap Berdiri Selama 30 Tahun, Panji Gumilang Dibackingi Pejabat?

Kasatreskrim Polres Klaten, AKP Lanang Teguh Pambudi mengatakan, pelaku mendatangi Polsek Klaten Kota untuk menyerahkan diri.

"Jadi pelaku ini sempat muter-muter dulu sebelumnya ya. Muter di Jogja, muter di Klaten (terus) berhenti. (Kemudian) datang ke kantor polisi. Keluar lagi (dari kantor polisi) kemudian baru datang (menyerahkan diri ke polisi)," kata Lanang.

Turah mengaku tak terima setelah dituduh mencuri uang R.

"Saya dituduh mencuri uang Rp 20.000 sekitar dua mingguan kalau tidak salah," ucap Turah.

Turah mengaku, tidak ada niatan untuk memutilasi korban. Ia hanya ingin menghabisi korban karena merasa sakit hati.

"Saya merasa puas aja sih. Kalau niatan (memutilasi) enggak. Intinya saya sudah puas. Kalau dibilang rencananya enggak ada. Cuma ingin membunuh saja," kata dia.

Dia menambahkan, pisau yang digunakan memotong leher korban biasa digunakan membuka karung beras.

Sedangkan golok yang dia ambil dari gudang biasa digunakan potong rumput.

"Pisau ini buat (membuka) karung beras. Jadi buat buka benang. Kalau golok sebenarnya buat rumput. Memang nyimpannya di gudang," jelas Turah.

Pelaku dijerat pasal primer Pasal 340 KUH Pidana subsider Pasal 338 KUH Pidana dengan ancaman hukuman pidana mati atau seumur hidup atau penjara seumur hidup atau penjara selama-lamanya 20 tahun. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Pengakuan Sadis Pelaku Penggal Kepala Wanita di Klaten, Minta Lilin Sebelum Cekik Korban

# pembunuhan # mutilasi # Klaten # residivis # Yogyakarta

Sumber: Tribunnews Bogor
   #pembunuhan   #mutilasi   #Klaten   #residivis   #Yogyakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda