TRIBUN-VIDEO.COM - Ponpes Al Zaytun yang disebut-sebut mengajarkan ajaran sesat turut menyita kecaman publik.
Termasuk Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis), KH Jeje Zaenudin yang mengimbau kepada orangtua agar tak menyekolahkan anaknya di ponpes tersebut.
Dikutip dari Tribunnews.com pada Selasa (20/6/2023), menurut KH Jeje, Ponpes Al Zaytun dan pimpinannya Panji Gumilang memiliki indikasi menyimpang dan sesat.
"Kita mengimbau agar para orang tua tidak sekali-kali menyekolahkan putra putri mereka ke Ponpes Al-Zaytun yang jelas banyak indikasi kesesatan paham," kata Ketua Umum PP Persis, KH Jeje Zaenudin dalam keterangannya, Senin (19/6/2023).
Persatuan Islam (Persis) lantas mendesak pemerintah segera membekukan izin operasionalnya.
Jeje menerangkan, Panji Gumilang sudah terindikasi menyimpang dan menyeleweng dari ajaran yang lurus.
Hal ini berdasar 10 kriteria kesesatan yang telah dirumuskan dan disepakati oleh seluruh ulama MUI.
Disebutkan, akibat ulah Panji ini membuat resah dan gaduh di lingkungan masyarakat.
"Pernyataan Panji Gumilang sering kali menyimpang hingga membuat resah dan gaduh masyarakat," ujar Jeje.
Di antaranya kesesatan dalam penafsiran terhadap Al-Quran dan Hadits yang semaunya.
Bahkan, tanpa mengindahkan kaidah penafsiran yang ditetapkan para ulama.
Kedua, berdasarkan kesaksian dan pengakuan dari para alumni.
Mantan para pengajar maupun mantan para pengikutnya membongkar berbagai penyelewengan dan kedok kebohongan di Al-Zaytun.
Selain itu, juga berbagai laporan dugaan praktik dan perilaku kemaksiatan berat yang diterapkan di Ponpes Al-Zaytun.
Tentu hal tersebut sudah sangat jauh dari ajaran Islam.
Oleh karenanya, Persis mendesak pemerintah segera membekukan Ponpes Al-Zaytun.
Jeje mengatakan, setidaknya pemerintah melakukan penyelidikan mendalam dan menghentikan berbagai provokasi yang dilakukan oleh Panji Gumilang.
"Karena itu, Persis mendesak pemerintah segera membekukan Ponpes Al-Zaytun, paling tidak untuk dilakukan penyelidikan mendalam dan menghentikan berbagai provokasi yang dilakukan oleh Panji Gumilang," urai dia.
Jeje menyebut, jika pemerintah tidak bisa berbuat apa-apa, dikhawatirkan akan terjadi aksi massa yang tidak diharapkan.
Sebelumnya, MUI melakukan investigasi di Pondok Pesantren Al Zaytun terkait aspek keagamaan dan akidah.
Penelitian di Ponpes Al Zaytun tersebut akan dilakukan pada pertengahan Juni 2023.
Hal ini untuk mengklarifikasi sejumlah dugaan penyimpangan yang ditujukan terhadap Al Zaytun dan Panji Gumilang.
“Memang tupoksi penelitian MUI hanya pada bidang keagaamaan, lebih spesifik soal akidah. Tapi jika ditemukan ada data lain tetap dimasukkan ke dalam hasil penelitian,” kata Ketua MUI Bidang Pengkajian dan Penelitian, Prof Utang Ranuwijaya, beberapa waktu lalu.
Sebagaimana diketahui, Pemprov Jawa Barat telah membentuk tim investigasi.
Tim itu dibentuk sebagai hasil pertemuan dengan para kyai dan ulama di Gedung Sate pada Senin kemarin.
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil menerangkan, tim investigasi diberikan waktu tujuh hari untuk menuntaskan tugasnya.
"Kesimpulannya adalah kami membentuk tim investigasi yang akan bekerja selama 7 hari, karena prinsip kita harus hati-hati berkeadilan dan tabayyun," ujar Ridwan Kamil, saat ditemui di Gedung Sate, Senin (19/6/2023).
Menurut Kepala Daerah Jabar, jika nanti hasil tim investigasi menunjukkan adanya bukti pelanggaran- pelanggaran secara fiqih, syariat, dan administrasi.
Maka pemerintah daerah baru akan melakukan tindakan.
"Maka akan ada tindakan- tindakan lain, tapi belum bisa disimpulkan, karena timnya baru akan bekerja selama 7 hari," katanya.
(Tribun-Video.com/ Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Terindikasi Menyimpang dan Sesat, Orangtua Diimbau Tak Sekolahkan Anak di Ponpes Al-Zaytun
HOST: BIMA MAULANA
VP: ERWIN JOKO P
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.