Kontroversi Ponpes Al-Zaytun, Ibadah Haji Tak Perlu ke Makkah hingga Panji Gumilang Pernah Dibui

Editor: Tim Kreatif Tribun-video.com

Video Production: Danang Risdinato

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Kasus Ponpes Al Zaytun yang menuai kontroversi hingga kini tak juga mereda.

Bahkan terbaru, pimpinan Ponpes Syekh Panji Gumilang terekam membentak seorang pria yang diduga seorang polisi saat sedang melakukan aksi demo.

Atas aksinya itu, rekam jejak dari Panji Gumilang kini menjadi sorotan.

Pimpinan Ponpes Al-Zaytun Panji Gumilang sendiri tercatat pernah menjadi tersangka kasus pemalsuan dokumen kepengurusan Yayasan Pesantren Indonesia (YPI).

Ia kemudian dinyatakan bersalah dan melanggar Pasal 266 jo Pasal 55 ayat 1 KUHP.

Pada 2012, ia dijatuhi vonis hukuman 10 bulan penjara dari Majelis Hakim Pengadilan Negeri Indramayu.

Ia kemudian dijebloskan ke dalam penjara pada 2015 berdasarkan putusan kasasi dari Mahkamah Agung.

Kebijakan Panji Gumilang juga dikenal kontroversial.

Ia pernah memecat 116 guru pengajar di pesantrennya itu.

Setelah pemecatan itu, para guru tersebut bahkan tidak diizinkan lagi masuk ke kawasan pesantren, meski hanya untuk meminta klarifikasi.

Diketahui, para guru tersebut menduga bahwa Panji melakukan korupsi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Selain itu, Ponpes Al-Zaytun yang dipimpin oleh Panji Gumilang dinilai mengajarkan ajaran menyimpang dari syariat Islam.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Indramayu, KH M Syatori mengimbau masyarakat untuk tidak mengikuti pendidikan di Ponpes Al-Zaytun.

Ajaran yang dianggap tak boleh diikuti menurut Syatori seperti salat, puasa hingga haji.

"Mulai dari salatnya, puasanya, hingga hajinya," ujarnya dikutip dari Tribuncirebon.com pada Jumat (16/6/2023).

Pasalnya, menurut ajaran di Ponpes Al Zaytun, ibadah haji tidak mesti ke Mekkah dan Madinah.

Melainkan cukup hanya di Indonesia saja.

Hal tersebut bahkan sampai viral di media sosial.

Mereka bahkan menyamakan tanah Indonesia adalah tanah yang suci.

"Ini sangat tidak sesuai dengan syariat-syariat Islam pada umumnya," ujar dia.

MUI meminta kepada masyarakat Indramayu secara khusus untuk tidak ikut-ikutan mengikuti pendidikan di ponpes setempat.

Hal ini merujuk pernyataan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Indramayu, Panji Gumilang yang dinilai menyimpang.

Panji sempat membuat heboh karena menyebut Al Quran hanya merupakan karangan Nabi Muhammad SAW. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jejak Panji Gumilang, Pimpinan Ponpes Al-Zaytun yang Pernah Dibui dan Pecat Ratusan Guru..."

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda