Samir Abdullah, Bangga 11 Tahun Jadi Bos Juru Masak Jamaah Haji Indonesia di Madinah

Editor: Tri Hantoro

Video Production: Latif Ghufron Aula

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - 11 tahun sudah, Samir Abdullah (60) dan perusahaannya, Sahil Istanbul Catering Madinah, jadi mitra penyedia makanan bagi jamaah Indonesia.

Pria kelahiran India, 1963 ini, mengungkapkan kebanggaan dan kebahagiaannya melayani calon haji asal Indonesia.

"Kita bersaudara, seiman. Orang Indonesia baik," kata Samir, kepada rombongan pengawas konsumsi dan MCH PPHi Arab Saudi, Daerah Kerja (Daker) Madinah.

Sebelas tahun pula, katanya, dia belajar beradaptasi dengan sistem kontrak, cara komunikasi, birokrasi, sekaligus selera khas Nusantara.

Masa 11 tahun ini pulalah, yang mengonfirmasikan kenapa lidahnya mulai terbiasa melafalkan kata dan kalimat dalam bahasa Indonesia.

Samir sudah 37 tahun merantau ke Arab Saudi.

Baca: Warga Arab Saudi dan Duty Manager Hotel di Madinah Ikut Tempel Stiker Haji Ramah Lansia

Dia adalah perantau dengan selaksa duka sekaligus cita, untuk jadi owner perusahaan jasa katering di Madinah Al Munawwarah.

"Saya dulu kerja sama orang Arab Turki asal Istanbul," ujarnya coba menjelaskan kenapa nama perusahaannya menggunakan frasa Istanbul, kota tua nan ternama di Turki.

"Saya sudah 30 tahun jadi orang Arab," ujarnya.
Sebagai Muslim India, Samir tak bisa menyembunyikan karakter negeri dari timur Asia itu.

Lenggak lenggok kepala dan jari tangan meliuk kala berbicara, tetap terlihat.

Perusahaan Samir, adalah satu dari 21 perusahaan jasa katering Madinah, yang bermitra dengan otoritas dan kantor misi haji Indonesia di Arab Saudi.

Meski sudah sedekade jadi mitra pelayanan kuliner harian haji, namun baginya, tahun ini berbeda

"Sebelum pandemi hanya dua kali masak dan antar. Tahun ini tiga kali, masak, packing dan delivery," ujar Samir.

Setelah masa pandemi COVID-19, otoritas haji Indonesia, memang menambah kuantitas masakan.

Tahun-tahun sebelumnya, dia hanya memasak menu makan siang dan malam, mulai musim haji 1444 Hijriyah ini, 21 karyawan perusahaannya harus subuhan di musala dapur.

Baca: Arab Saudi Makin Dipenuhi Jemaah Haji, 5.518 Jemaah Haji Asal Nigeria Diterbangkan ke Tanah Suci

"Jam 6, masakan sudah harus sampai di hotel jamaah."
Menu masakan juga berbeda. Dia harus menjamin, cita rasa masakan di box makanan, juga tetap hangat dan khas Nusantara
"begitu perjanjiannya, makanan harus siap satu jam sebelum waktu makan."

Tahun ini, Samir menambah 3 aryawan asal Indonesia. Ini belum termasuk, satu cheef koki utama, dan 2 koki cadangan.

Di kantornya, sebuah distrik UKMK dekat Stasiun Kereta Cepat Madinah-Mekah, dia memperkerjakan 6 muslimin asal Insdoneaia.

Dengan ramah, dia berkoordinasi dan beri instruksi mengantar pengawas konsumsi dan Anggota tim MCH.

Dia tak kehabisan inisiatif, mengantar rombongan melihat stocking room, ruang kulkas penyimpanan buah dan makanan.

Kepala Seksi Konsumsi PPHI Daker Madinah Suvianto, menyebut, sejak akhir April lalu, pihaknya sudah teken kontrak dengan 21 jasa katering dengan NPWP Gubernur Madinah.

Kunjungan ke katering ini, hanya untuk memastikan pengolahan, pengepakan, dan distribusi. (*)

#beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral #live #breakingnews

Sumber: Tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda