TRIBUN-VIDEO.COM - Rencana konser grup musik asal Inggris Coldplay mendapat penolakan dari sejumlah pihak.
Sebelumnya Persaudaraan Alumni (PA 212) menolak dan menentang keras digelarnya konser Coldplay di Jakarta pada 15 November 2023 mendatang.
Selain PA 212, Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga menyoroti rencana konser Coldplay ini.
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas tegas meminta konser Coldplay yang akan digelar di Jakarta dibatalkan.
Ia mengatakan, agenda band kenamaan itu bertentangan dengan Pancasila dan undang-undang pasal 29 ayat 1.
Demikian disampaikan Ketua MUI Anwar Abbas pada Jumat (19/5).
Ia mengharapkan, pemerintah tidak hanya memikirkan keuntungan ekonomi saja.
Tetapi juga melihat dampak dari tindakan yang dilakukan terhadap akhlak, moralitas dan budaya bangsa.
Lebih jauh Anwar Abbas meminta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno untuk tidak melanjutkan gelaran konser yang akan berlangsung di GBK pada 15 November itu.
Ia mengaku heran, kenapa Sandiaga Uno bersikukuh untuk mendatangkan Coldplay ke Indonesia.
Sebelumnya, Persaudaraan Alumni (PA) 212 menolak dan menentang keras konser grup band asal Inggris tersebut.
Bahkan PA 212 berencana bakal mengepung bandara saat kehadiran Coldplay.
Hal itu diungkapkan Wasekjen PA 212, Novel Bamukmin pada Sabtu (13 /5/2023).
Rencananya konser musik Coldplay akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta pada (15/11/2023) mendatang.
Wasekjen PA 212, Novel Bamukmin menegaskan pihaknya siap menggelar demo besar-besaran apabila konser band asal Inggris Coldplay ini tetap diselenggarakan.
Bahkan Novel Bamukmin berujar, pihaknya siap mengerahkan ribuan massa mengepung bandara saat kedatangan Coldplay.
Hal itu jika panitia tetap bersikeras menyelenggarakan acara tersebut.
Menurut Novel alasan penolakan ini lantaran Coldplay atau Chris Martin cs merupakan band musik yang mendukung kampanye Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) serta penganut paham ateis atau tidak percaya Tuhan.
Apabila panitia pelaksana tetap menghadirkan Coldplay, diartikan bahwa masyarakat mendukung mereka mengkampanyekan LGBT dan atheis yang sangat bertentangan dengan nilai agama dan Pancasila.
Novel menegaskan bahwa mayoritas penduduk Indonesia Muslim.
Sehingga menurut pihaknya, sebaiknya Indonesia menolak gelaran konser Coldplay.
Karenanya Novel Bamukmin berharap pemerintah Indonesia dapat melakukan upaya penolakan agar konser tersebut batal diselenggarakan di Indonesia.
Apalagi, menurutnya, bertepatan dengan menjelang momen pemilihan umum atau Pemilu 2024 yang rencananya akan digelar pada 14 Februari 2024 mendatang. (*)
(Tribun-Video.com/Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Wakil Ketua MUI Anwar Abbas Minta Pemerintah Batalkan Konser Coldplay di Jakarta, Singungg Soal LGBT
Host: Rima
VP: Ramadhan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.