TRIBUN-VIDEO.COM - Duka mendalam dirasakan oleh keluarga dan istri Pratu Miftahul Arifin yang gugur diserang Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua.
Sebelum meninggal, Pratu Miftahul ternyata meminta doa kepada keluarga di rumah.
Suasana duka menyelimuti kediaman Pratu Miftahul Arifin di Desa Nanggungan, Pacitan, Jawa Timur.
Baca: Kronologi Satu Prajurit TNI Gugur Diserang KKB, Dalam Operasi Pencarian Pilot Susi Air
Ia merupakan anggota tim Badak 3 Pos Mugi Satgas Yonif Rider 321/GT.
Istri Pratu Miftahul, Aziza tak bisa menahan tangis kala mendengar kabar suaminya menjadi korban serangan KST.
Terlebih, anak mereka yang masih berusia dua tahun harus kehilangan ayahnya.
Azizah berharap, jasad Pratu Miftahul bisa segera ditemukan dan dievakuasi.
Dirinya mendapat kabar bahwa titik lokasi saat ini sudah ketemu.
Baca: Kronologi Satu Prajurit TNI Gugur Diserang KKB, Dalam Operasi Pencarian Pilot Susi Air
“Semoga lekas ketemu,” ujar Aziza kepada wartawan, Senin (17/4/2023).
Diketahui, Pratu Miftahul jatuh ke jurang se dalam 15 meter setelah ditembak KST.
Aziza menambahkan, sebelum peristiwa tersebut terjadi, korban sempat menghubungi keluarga.
Pratu Miftahul meminta selalu didoakan saat akan berpatroli ataupun sedang menjaga Pos
“Saat berkomunikasi dengan keluarga, korban selalu meminta didoakan” tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, Pratu Miftahul gugur setelah diserang KST pada Sabtu (15/4/2023) sore.
Baca: KKB Sulit Dihentikan, Komnas HAM: Negara Tak Bisa Biarkan TNI-Polri Berhadapan Langsung dengan KKB
Saat itu, Pratu Miftahul dan prajurit lain tengah melakukan operasi pencarian pilot Susi Air. (Tribun-Video.com/TribunJatim.com)
Baca juga berita terkait di sini
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul TNI Berduka, Baku Tembak dengan KST di Papua, Pratu Miftahul Arifin Asal Pacitan Gugur
# TRIBUNNEWS UPDATE # Pratu Miftahul Arifin # gugur # TNI # KKB # Papua
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.