TRIBUN-VIDEO.COM - Badan Pemasyarakatan Federal Rusia telah menawarkan kepada konglomerat pertahanan milik negara Rostec penggunaan tenaga kerja narapidana untuk meningkatkan produksi peralatan militer bagi angkatan bersenjata negara itu.
Namun beberapa petinggi menilai ini hanyalah kedok untuk menambah pasukan di medan perang di Ukraina.
Kepala Rostec Sergei Chemezov, dikatakan telah menerima proposal dari Arkadiy Gostev, kepala sistem penjara Rusia, untuk menggunakan tenaga kerja narapidana Rusia pada bulan Januari.
Surat kabar harian Rusia Kommersant melaporkan pada hari Rabu (5/4/2023) bahwa kemungkinan kerjasama semacam ini sekarang sedang dipertimbangkan di beberapa bidang.
Baca: Belarus Tahan Lusinan Warga Polandia & Ukraina, Diduga Ingin Lancarkan Serangan Teroris Akhir Musim
Sementara tahanan tidak dapat digunakan untuk merakit rudal atau pesawat terbang, yang membutuhkan spesialis teknis, mereka dapat digunakan untuk berbagai tugas dengan keterampilan rendah, seperti pekerjaan perakitan dan konstruksi.
Pada bulan November, Putin meminta pabrikan Rusia untuk meningkatkan volume dan kualitas barang yang diproduksi untuk militer.
Pada bulan Januari, Chemezov mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa beberapa perusahaan yang berafiliasi dengan Rostec yang memproduksi tank dan pesawat telah beralih ke jadwal produksi sepanjang waktu mengingat meningkatnya permintaan akibat perang di Ukraina.
Rostec, yang antara lain memproduksi rudal dan pesawat untuk militer Rusia, menggabungkan 14 kepemilikan dan lebih dari 700 perusahaan di berbagai industri.
Konglomerat militer negara dan sistem penjara Rusia pada 2017 mengungkapkan bahwa mereka sedang mendiskusikan kemungkinan mempekerjakan narapidana di area di mana produk berteknologi tinggi dan rahasia tidak terlibat.
Baca: Tank Canggih NATO Tiba di Ukraina, Leopard 2 & Challenger 2 Dipersiapkan Untuk Serangan Balik?
Rusia dilaporkan akan merekrut tentara baru untuk diterjunkan ke medan pertempuran di Ukraina .
Diprediksi jumlah yang dibutuhkan sebanyak 400 ribu tentara.
Presiden Rusia Vladimir Putin kemungkinan akan mendesak orang-orang untuk mendaftar program mobilisasi militer.
Moskow mempromosikan kampanye tersebut sebagai program untuk sukarelawan, personel profesional, dan bukan mobilisasi militer wajib yang baru.
Namun, program sukarela itu diprediksi hanyalah formalitas.(*)
Artikel initelah tayang di The Moscow Times dengan judul Russian Prison Boss Offers Inmate Labor to Boost Military Production
# Kepala Lapas # Rusia # napi # Medan Perang # Ukraina # putin
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.