Kisah Direktur KPK Amir Arief yang Kena Pungli Rp 20 Ribu oleh Lurah saat Urus Surat Kematian Ibunya

Editor: Panji Anggoro Putro

Reporter: Fransisca Krisdianutami Mawaski

Video Production: Okwida Kris Imawan Indra Cahaya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Aksi pungutan liar (pungli) oleh oknum perangkat daerah rupanya tak hanya dialami oleh masyarakat biasa, namun juga oleh Direktur Sosialisasi dan Kampanye Anti Korupsi KPK Amir Arief.

Amir menceritakan, dirinya menjadi korban pungli oknum lurah saat mengurus surat keterangan kematian sang ibu di Medan.

Kisah ini dibagikan oleh Amir saat menjadi pembicara Sosialisasi Pencegahan Tindak Pidana Korupsi dan Tindak Pidana Pencucian Uang seperti yang dilihat di kanal YouTube Kemensetneg, Senin (27/3).

Baca: Modus Pembuatan Dokumen Cepat, Pasutri di Duri Kepa Jadi Korban Pungli Tetangga dan RW

Amir berujar, peristiwa pungli yang dialaminya terjadi pada 2021 silam saat dirinya pulang kampung ke Medan.

Ditemani oleh adiknya, Amir datang ke kelurahan sekira pukul 11.00 WIB untuk mengurus surat keterangan tersebut.

Namun, kala itu kantor lurah tampak sepi dan hanya ada dua orang yakni satpam dan seorang pegawai.

Amir pun diminta menunggu lurah oleh sang pegawai.

Lurah tersebut pun kemudian datang setelah Amir menunggu kurang lebih selama empat jam.

Amir lantas diminta langsung meminta tanda tangan kepada lurah yang bersangkutan dan tak melalui para pegawai.

Amir pun meminta sang adik untuk meminta tanda tangan lurah.

Baca: Bogor Hari Ini: Puluhan Warga Geruduk Kantor Disdukcapil, Dugaan Maraknya Pungli e-KTP

Begitu selesai dan akan beranjak dari tempat duduk, adik Amir secara tersirat ditanya mengapa hanya meminta tanda tangan saja tanpa memberi uang.

Mendengar pertanyaan lurah, Amir pun bertanya pada pegawai soal nominal uang yang biasa diberikan kepada lurah.

Pegawai tersebut mengatakan bahwa biasanya masyarakat memberikan uang senilai Rp 20 ribu.

Sementara itu, menanggapi cerita Amir Arief, Kepala Bagian Tata Pemerintahan (Kabag Tapem) Kota Medan, Andi Mario mengatakan akan mencari lurah tersebut.

Dikutip dari Kompas.com, Selasa (28/3), Andi mengatakan bahwa pihaknya menyesalkan peristiwa yang menimpa Amir.

Untuk itu Andi meminta Amir untuk memberitahu lurah yang dimaksud agar bisa dilakukan penindakan.

Baca: Bogor Hari Ini: Puluhan Warga Geruduk Kantor Disdukcapil, Dugaan Maraknya Pungli e-KTP

“Cuma kan stetment beliau ini tidak menyebutkan siapa lurahnya, lurah mana? Hanya menyebutkan lurahnya wanita. Sementara pada saat itu, ada sekitar 40 atau 50-an lurah wanita di Kota Medan tahun 2021,” ungkapnya. (Tribun-Video.com)

Baca juga berita terkait di sini

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Direktur KPK Jadi Korban Pungli Lurah di Medan Saat Urus Surat Kematian Ibunya, Ini Kronologinya

# TRIBUNNEWS UPDATE # Amir Arief # pungli # KPK # Lurah

Sumber: Kompas.com
   #TRIBUNNEWS UPDATE   #Amir Arief   #pungli   #KPK   #Lurah
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda