Intelijen Inggris Bocorkan Perang di Bakhmut Terhenti, Beberkan, Wagner dan Kemenhan Rusia Pecah

Video Production: Yogi Putra Anggitatama

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Belakangan ini, intelijen Inggris menyampaikan serangan Rusia di Bakhmut terhenti.

Diungkapkan, hal tersebut terjadi karena ada ketegangan antara kelompok tentara bayaran Grup Wagner Rusia dengan Kementerian Pertahanan Rusia.

Dikutip dari Kompas.com pada Senin (27/3/2023), Kementerian Pertahanan Inggris melalui pembaruan informasi intelijennya pada Sabtu (25/3/2023) melalui Twitter menerangkan, serangan Rusia di Kota Bakhmut, Ukraina timur, telah terhenti.

Dibeberkan, kedua belah pihak menderita banyak korban.

Kemenhan Inggris menekankan, berhentinya serangan di Bakhmut tak lepas dari faktor ketegangan antara Kementerian Pertahanan Rusia dengan tentara bayaran Grup Wagner.

Kementerian Pertahanan Inggris menuturkan, Rusia kemungkinan telah mengalihkan fokus operasionalnya ke Avdiivka.

Lokasinya berada di selatan Bakhmut.

Selain itu, pasukan Rusia juga mengalihkan fokus ke sektor Kremina-Svatove di utara.

Baca: Intelijen Inggris Yakin Serangan Rusia akan Melambat, Kehabisan Senjata & Pasukannya di Ukraina



“Rusia kemungkinan telah mengalihkan fokus operasionalnya ke Avdiivka, selatan Bakhmut, dan ke sektor Kremina-Svatove di utara,” kata Kementerian Pertahanan Inggris.

Kementerian Pertahanan Inggris berujar, di kawasan tersebut, Rusia kemungkinan hanya bertujuan untuk menstabilkan garis depan.

Sebagaimana diketahui, Pertempuran untuk menguasai Kota Bakhmut telah berlangsung selama lebih dari delapan bulan.

Meski begitu, pasukan Ukraina masih mempertahankan kendali.

Sementara itu, pihak militer Ukraina melaporkan pihaknya sudah melihat sedikit penurunan operasi Rusia di Kota Bakhmut.

Panglima tertinggi angkatan bersenjata Ukraina Jenderal Valery Zaluzhniy menyampaikan situasi terkini di Bakhmut kepada panglima Inggris Laksamana Sir Tony Radakin.

Pertempuran untuk mempertahankan Bakhmut harus dibayar mahal.

Meski demikian, Panglima tertinggi angkatan bersenjata Ukraina mengatakan, Ukraina terus bertahan di Bakhmut.

Pada Sabtu lalu, Ukraina melaporkan bahwa pasukannya berhasil menjatuhkan helikopter militer Mi-24 Rusia.

Terkini, pasukan Ukraina dikabarkan, menunda serangan balasan ofensif menyerang Rusia karena kekurangan senjata.

Kondisi terkini, sekutu Barat belum memasok lebih banyak senjata ke Ukraina.

Dikutip dari Tribunnews.com pada Senin (27/3/2023), hal ini dibeberkan oleh Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

Pihaknya masih menunggu bantuan senjata dari sekutu Barat.

"Kami sedang menunggu amunisi datang dari mitra kami," kata Presiden Zelensky dalam wawancara dengan Yomiuti Shimbun, Sabtu (25/3/2023).

Kepala Negara Ukraina menerangkan, militernya tak bisa mengirim pasukan Ukraina ke garis depan wilayah Donetsk tanpa lebih banyak tank, artileri, dan peluncur roket HIMARS.

"Kami belum bisa memulai, kami tidak dapat mengirim tentara pemberani kami ke garis depan tanpa tank, artileri, dan roket jarak jauh," kata Presiden Zelensky, saat ditanya soal serangan balasan.

Presiden Zelensky mengaku tak sabar menunggu kiriman senjata Barat terlebih kondisi saat ini sedang berperang.

(Tribun-Video.com/ Kompas.com)


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Serangan Rusia di Bakhmut Terhenti, Kemenhan Rusia dan Grup Wagner Bersitegang".

# Intelijen Inggris # Bakhmut # Rusia

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda