Imbas Pembacokan Siswa SMK Bogor di Pomad, Bima Arya Salahkan Penyebab Kekerasan di Dunia Pendidikan

Editor: Tri Hantoro

Video Production: Danar Pamungkas Sugiyarto

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Seorang pelajar SMK Bina Warga 1 Kota Bogor tewas dibacok di lampu merah Pomad, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Jumat (10/3/2023), lalu.

Korban berinsial AS (16) tewas ketika hendak pulang sekolah seusai mengikuti Penilaian Tengah Semester (PTS) di sekolahnya.

AS yang saat itu hendak menyebrang jalan, tiba-tiba disabet senjata tajam oleh pengendara yang berboncengan tiga orang.

Bima Arya menilai maraknya aksi kekerasan yang dilakukan pelajar tak terlepas dari adanya sistem yang tidak berjalan dengan baik.

Dimana, kejadian ini terjadi karena dibiarkan dengan pola yang sama.

Sejauh ini, Bima Arya menilai, pola tidak substantif dengan para murid kerap terlihat.

"Ya, ini kan polanya sama. Disekolah yang rawan, kemudian, terkait dengan hal hal yang tidak substantif. Masalah eksistensi, masalah pergaulan, masalah ego kelompok," tegas Bima Arya.

Baca: Modus 2 Pelaku Pembacokan Siswa SMA di Bogor, Sempat Kabur ke Luar Kota Sebelum Ditangkap Kepolisian

Bima Arya pun menggambarkan, jika Pemkot Bogor diberikan kewenangan lebih terhadap SMA maupun SMK, dirinya akan bertindak tegas langsung dengan menutup sekolah itu untuk membuat efek jera jika pelakunya merupakan pelajar.

"Dan saya dari dulu menginginkan sebetulnya pemkot lebih punya kewenangan untuk menindak tegas. Kalau saya punya kewenangan saya akan tutup sma itu. Tidak akan boleh lagi menerima harus seperti itu," tegas Bima Arya.

Bima Arya pun mengingatkan, kepada pihak yang berwenang atas SMA dan SMK memiliki visi untuk membentuk karakter muridnya.

Dimana, sekolah harus mempunyai ketegasan agar hal tersebut dapat terwujud.

"Pembinaan carakter building program, kemudian leadership serta ketegasan. Kata kuncinya ketegasan," tandasnya.

Baca: Akhirnya Pembacok Pelajar di Bogor Ditangkap, Klarifikasi Seorang Siswa Dituduh Jadi Pelakunya Viral

Jangan beratkan Satgas pelajar

Selain itu, Bima Arya meminta pengawasan pelajar di luar jangan diberatkan hanya kepada Satgas pelajar.

Kata Bima Arya, insiden itu merupakan tanggung jawab semua pihak yang terlibat.

"Saya kira tidak bisa dibebankan kepada satgas. Gabisa. Ini pada semua. Kepada polisi, kepada penguatan intinya," kata Bima Arya.

Bima Arya menjelaskan, sejauh ini, harus ada langkah tegas yang dilakukan oleh pihak terkait.

Termasuk oleh Kantor Cabang Dinas (KCD) yang memang dalam hal ini memiliki wewenangnya.

"Jadi, saya lebih melihat harus ada langkah tegas. Saya tidak melihat itu terus terang selama ini. Sekolah ini dibiarkan semua. Saya bilang kan ini bukan kewenangan wali kota," jelas Bima Arya.
Bima Arya pun menggambarkan, sistem yang ada saat ini terlihat cukup lemah.

Seolah tidak ada ketegasan, agar hal-hal yang diluar nalar dapat terjadi termasuk soal tindakan kejahatan.

"Saya melihat kelemahan sistem kita. SMA dan SMK bukan kewenangan pemerintah daerah sehingga jadinya begini," tegas Bima Arya.

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Kekerasan di Dunia Pendidikan Kerap Terulang, Bima Arya Sebut Ada Sistem yang Salah

Sumber: Tribunnews Bogor
   #pembacokan   #siswa SMK   #Bogor   #Bima Arya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda