TRIBUN-VIDEO.COM - Perang Rusia dan Ukraina merembet pada ketegangan hubungan China dan Amerika Serikat.
Terkini, Washington memberikan peringatan keras ke Beijing jika nekat memasok senjata mematikan ke Rusia untuk perang di Ukraina.
Dikutip dari Tribunnews.com pada Rabu (22/2/2023), utusan AS untuk Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Linda Thomas-Greenfield memberikan penjelasan, pada Minggu (19/2/2023).
Ia menegaskan, AS memberikan ultimatum kepada negara manapun yang memberikan dukungan mematikan kepada Rusia dalam di Ukraina.
Jika negara manapun melakukan langkah itu maka akan melewati 'garis merah' Amerika Serikat (AS).
Sebelumnya pada hari yang sama, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken secara langsung memperingatkan seorang diplomat senior China, Wang Yi.
Hal ini agar China tidak mempertimbangkan opsi semacam itu.
Thomas menerangkan, AS tidak terima jika China memasok senjata mematikan membantu Rusia melawan Ukraina.
"Kami harus jelas bahwa jika ada pemikiran dan upaya oleh China serta pihak lainnya untuk memberikan dukungan mematikan kepada Rusia dalam serangan brutal mereka terhadap Ukraina, itu tidak dapat diterima, ini akan menjadi garis merah," kata Thomas-Greenfield.
Dikutip dari laman Russia Today, Rabu (22/2/2023), pernyataan Thomas tersebut dilontarkan saat Blinken bertemu Wang Yi di sela-sela Konferensi Keamanan Munich di Jerman.
Diketahui, Blinken sangat prihatin mengetahui China mempertimbangkan untuk memberikan dukungan mematikan kepada Rusia.
Hal ini akan berdampak pada konsekuensi hubungan AS dan China.
"Itu akan memiliki konsekuensi serius dalam hubungan kita. AS mengetahui China memberikan bantuan tidak mematikan kepada Rusia 'selama beberapa bulan terakhir ini'. Bantuan ini untuk membantu dan bersekongkol dalam upaya perang Rusia," tegas Blinken.
Ia menilai, dengan bantuan senajat tersebut, China dan Rusia bersekongkol.
"Itu akan memiliki konsekuensi serius dalam hubungan kita. AS mengetahui China memberikan bantuan tidak mematikan kepada Rusia 'selama beberapa bulan terakhir ini'. Bantuan ini untuk membantu dan bersekongkol dalam upaya perang Rusia," tegas Blinken.
Blinken juga mengatakan AS telah menerima beberapa informasi yang menunjukkan bahwa China 'sangat mempertimbangkan untuk memberikan bantuan mematikan ke Rusia.
Kendati demikian, ia tidak memberikan rincian tentang sifat informasi atau jenis bantuan apa yang akan diberikan China kepada Rusia.
Sebaliknya, Blinken mengatakan bahwa beberapa detail lebih lanjut akan terungkap di masa mendatang.
Menlu AS menerangkan, saat ini China belum melewati batas tersebut.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Chinaangkat bicara soal pernyataan tentang pertemuan antara Blinken dan Wang Yi.
China meminta AS untuk bekerja menuju penyelesaian politik konflik di Ukraina.
Ia memperingatkan AS agar tidak bertindak 'mengipasi api' konflik Rusia dan Ukraina dan mengambil keuntungan dari situasi tersebut.
China sendiri berkomitmen untuk mempromosikan pembicaraan damai.
"China tidak akan menerima tudingan AS atau bahkan pemaksaan yang menargetkan hubungan China dengan Rusia," pungkas Yi.
Beijing menegaskan kemitraan strategis antara Rusia dan China adalah hak berdaulat dari dua negara merdeka dan menjadi urusan internal.
(Tribun-Video.com/ Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ultimatum Keras AS untuk China Jika Kirim Bantuan Mematikan bagi Pasukan Rusia
HOST: BIMA MAULANA
VO: YOGI
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.