Korban Tewas Gempa Turki-Suriah Capai 35 Ribuan Orang, PBB Akui Gagal Cepat Tanggap Kirim Bantuan

Editor: Khaira Nova Hanugrahayu

Video Production: yohanes anton kurniawan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengaku gagal cepat tanggap mengirim bantuan kepada para korban gempa Turki dan Suriah.

Sebagaimana diketahui, kini korban tewas akibat gempa tersebut mencapai 35.224 orang.

Wakil Sekretaris Jenderal Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat, Martin Griffiths memberikan penjelasan.

Ia mengaku telah mengecewakan orang-orang di Suriah barat laut.

Disebutkan, mereka merasa ditinggalkan.

Hal ini karena bantuan internasional belum tiba.

Wakil Sekretaris Jenderal Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat menerangkan, bantuan PBB untuk Suriah barat laut tiba melalui Turki.

Ia mengaku masih lebih banyak lagi dibutuhkan untuk jutaan orang yang rumahnya hancur.

"Sejauh ini kami telah mengecewakan orang-orang di Suriah barat laut. Mereka merasa ditinggalkan. Mencari bantuan internasional yang belum tiba," ungkap Griffiths.

Saat meninjau kerusakan di Turkiye selatan pada Sabtu (11/2/2023), Griffiths memperkirakan jumlah korban akan berlipat ganda atau lebih.

Baca: Lionel Messi selaku Duta UNICEF Suarakan Dukungan bagi Korban Anak-anak Pasca Gempa Turki dan Suriah

Baca: Turun Langsung ke Kawasan Gempa Turki, Tim Indonesia Search and Rescue Berhasil Evakuasi 4 Jenazah

Hal karena peluang menemukan korban selamat memudar setiap hari.

Bantuan lambat tiba di Suriah, lokasi konflik bertahun-tahun yang merusak sistem perawatan kesehatan.

Terlebih sebagian negara masih di bawah kendali pemberontak yang memerangi pemerintah Presiden Bashar Al-Assad.

Sementara itu, konvoi 10 truk PBB tiba menyeberang ke Suriah barat laut melalui perbatasan Bab Al-Hawa.

Truk-truk itu membawa perlengkapan perlindungan, terpal plastik, tali, selimut, kasur dan karpet.

Bab Al-Hawa adalah satu-satunya titik bantuan internasional untuk menjangkau orang-orang di daerah yang dikuasai pemberontak di Suriah setelah hampir 12 tahun perang saudara.

Penyeberangan lainnya ditutup karena tekanan dari China dan Rusia.

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus bertemu Assad di Damaskus pada Minggu (12/2/2023).

Ia mengatakan, Assad siap membuka lebih banyak penyeberangan perbatasan.

Hal ini untuk membantu memasukkan bantuan ke barat laut yang dikuasai pemberontak.

Ia akan mempertimbangkan titik akses lintas batas tambahan untuk keadaan darurat ini.(Tribun-Video.com/Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PBB Akui Gagal Bantu Korban Gempa Suriah dengan Cepat"

# PBB # Gempa Turki # bantuan

Sumber: Kompas.com
   #PBB   #Gempa Turki   #bantuan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda