TRIBUN-VIDEO.COM - Israel menyatakan konflik Rusia dan Ukraina hampir terjadi gencatan senjata dengan proses negosiasi.
Namun, hal tersebut tidak terjadi karena Barat memblokir proses perdamaian.
Mantan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett memberikan penjelasan.
Baca: Beraninya Zelensky Teken Jatuhkan Sanksi ke Industri Nuklir Rusia saat Wilayah Timur Digempur Hebat
Baik Moskow maupun Kiev tampaknya telah siap untuk gencatan senjata.
Ia menerangkan, perdamaian mungkin telah disepakati antara Rusia dan Ukraina tak lama setelah dimulainya konflik.
Bennet mengklaim Israel sebagai perantara hampir berhasil Moskow dan Kiev tampaknya siap untuk membuat konsesi dan menyetujui gencatan senjata.
Namun hal itu gagal karena Barat melakukan pemblokiran.
Ia menilai ada keputusan yang sah dari Barat untuk terus menyerang Rusia.
"Disebutkan, AS dan sekutunya memblokir proses perdamaian antara Moskow dan Kiev," ungkapnya dengan mengklarifikasi.
Bennet menjelaskan, sekitar 17 atau 18 draf kesepakatan damai antara Moskow dan Kiev telah disiapkan dengan keterlibatannya.
Ia berhasil mendapatkan janji dari Putin tidak akan membunuh Presiden Ukraina Zelensky.
Pemimpin Rusia itu juga siap mencabut permintaannya untuk demiliterisasi Ukraina.
Sementara Zelensky berjanji untuk menyerah pada aspirasinya untuk bergabung dengan NATO,
Baca: Geger! Turki-NATO Perang Dingin, Ankara Sebut Semua Gegara Ulah AS soal Ancaman Teroris, Ada Apa?
Namun, semua diskusi tentang perdamaian berakhir pada 1 April 2022
Saat itu otoritas Ukraina menuduh militer Rusia membunuh warga sipil di Bucha, pinggiran Ibu Kota.
(Tribun-Video.com/ rt.com)
Artikel ini telah tayang di rt.com dengan judul
West ‘blocked’ Russia-Ukraine peace process – former Israeli PM
# putin # Zelensky # Joe Biden # Barat # Ukraina # Rusia
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.