Sosok Dewa Korban Pembunuhan 2 ABG di Makassar Dikenal Rajin & Baik, Jadi Buruh hingga Juru Parkir

Editor: Unzila AlifitriNabila

Reporter: Rima Anggi Pratiwi

Cameraman: Dyah Ayu Ambarwati

Video Production: Abdul Salim Maula Safari Thoyyib

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Seorang bocah 11 tahun di Makassar, Sulawesi Selatan menjadi korban pembunuhan dua ABG dan hendak menjual organ tubuhnya.

Korban adalah MFS alias Dewa yang sebelumnya diculik hingga berakhir tragis.

Adapun 2 pelaku yakni AD (17) dan MF (14) yang ingin mengambil organ tubuh korban untuk dijual.

Diketahui, korban masih duduk dibangku kelas lima sekolah dasar.

Meski begitu, tak membuat Dewa sungkan bekerja keras.

Di siang hari setelah pulang sekolah, ia nyambi jadi buruh angkat-angkat barang di Pasar Toddopuli.

Baca: Kondisi Rumah Pelaku Pembunuhan Anak di Makassar Hancur Pasca Diamuk Massa, Polisi Gabungan Siaga

Aktivitas buruh angkat barang itu, ia lakoni tiga tahun terakhir, atau mulai sejak ia masih berusia delapan tahun.

Hal itu diungkapkan teman parkir Dewa, Emi (32) saat ditemui pada Rabu (11/1/2023) siang.

Jadi juru parkir, lanjut Emi dijalani Dewa sekitar empat jam dalam sehari.

Selain jadi juru parkir, Dewa kata dia, juga nyambi jadi buruh angkat barang di pasar.

Hasil kerja kasar itu, lanjut Emi dilakoni Dewa demi membantu kebutuhan dapur keluarganya.

Pernyataan Emi selaras dengan pengakuan tetangga Dewa, Samsiah.

Sosok korban di mata Samsiah merupakan pribadi yang baik serta rajin.

Baca: Bocah Kelas 5 SD di Makassar Tewas di Tangan Penculik, Pelaku Ingin Menjual Organ Tubuh Korban

Samsiah mengatakan, sejak usia lima tahun Dewa ditinggal sang ibu yang merantau ke Malaysia.

Ia pun hidup bersama ayahnya Kamrin (38) di rumah sang nenek Aminah (60).

Samsiah pun mengaku turut merasa kehilangan atas tewasnya bocah kelas lima SD itu.

Sebab, Dewa kata dia, dikenal sosok anak yang ramah dan penurut.

Diberitakan sebelumnya, Dewa ditemukan tewas terbungkus plastik dengan kondisi kaki terikat di bawah jembatan Waduk Nipa-nipa, Kecamatan Moncong Loe, Maros, Selasa (10/1).

Ia dibunuh setelah diculik oleh pelaku AD (17) yang masih duduk di bangku kelas tiga SMA.

Aksi pembunuhan itu dilakukan AD bersama adik kelasnya, MF (14) di rumah AD di Jl Batua Raya 14.

Motif pembunuhan karena AD tergiur uang tawaran penjualan organ tubuh yang diakses melalui situs Organ Sell di mesin pencari asal Rusia, Yandex.

Tidak tanggung-tanggung, satu organ dihargai 80 ribu US atau setara Rp 1, 2 Milliar.

AD dan MF pun disangkakan pasal pembunuhan berencana oleh Polrestabes Makassar. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul FAKTA Pilu Bocah 11 Tahun di Sulsel yang Dibunuh 2 ABG, Kerja Tukang Parkir, Keluarga Pelaku Kabur?

# Makassar # Sulawesi Selatan # jual organ # pembunuhan # penculikan

Sumber: Tribun Jatim.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda