TRIBUN-VIDEO.COM - Menteri asal NasDem terus diseret dalam wacana Reshuffle kabinet.
Tak hanya soal evaluasi, kini dua menteri asal Nasdem diminta gentel mundur dari kabinet.
Desakan mundur dua menteri asal NasDem itu datang dari elite PDIP.
Sementara itu, Plt Ketua Umum PPP Mardiono bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/1/2023) petang.
Usai bertemu Jokowi, Mardiono membantah bahwa pertemuan itu membahas rencana perombakan atau reshuffle Kabinet Indonesia Maju (KIM).
Ditambah lagi kubu Partai Gerindra yang menegaskan tidak mau ikut campur dalam rencana Reshuffle kabinet.
Baca: Soal Isu Reshuffle Kabinet, Partai Nasdem dan PDIP Saling Sindir, Jokowi Tampak Santai
Elite PDIP Minta Menteri Nasdem Mundur dari Kabinet
Ketua DPP PDIP Perjuangan (PDIP) Djarot Syaiful Hidayat menyindir dua menteri dari Partai Nasdem yang masih bertahan di Kabinet Indonesia Maju.
Dua menteri itu yang dimaksud adalah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya.
Anggota Komisi IV DPR RI itu mengatakan, dua menteri dari NasDem itu patut dievaluasi kepala negara karena dua hal, yakni kinerja dan partainya.
"Satu kinerjanya, dua termasuk partainya. Kalau memang gentle betul sudah seperti itu, akan lebih baik untuk menteri-menterinya (NasDem) lebih baik mengundurkan diri," kata Djarot kepada wartawan, di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (3/1/2022).
"Itu lebih gentle. Ya, sebab apa, sebab, rupanya, mungkin agak tidak cocok dengan kebijakan Pak Jokowi, termasuk yang disampaikan adalah sosok antitesis Pak Jokowi," imbuhnya.
Secara khusus, Djarot memiliki catatan tersendiri terhadap dua menteri NasDem yakni Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan atau LHK Siti Nurbaya Bakar
"Karena saya di Komisi IV, maka saya sampaikan bahwa Menteri Pertanian dan Menteri Kehutanan KLH itu perlu dievaluasi, terkait misalnya kita sudah berusaha menjadi negara swasembada pangan, menjadi negara dengan kedaulatan pangan tapi ternyata produksi masih tidak mencukupi," ujarnya.
Lebih lanjut, Djarot meminta NasDem mendukung keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) jika terkena reshuffle.
Menurutnya, reshuffle merupakan suatu keniscayaan.
"NasDem ini kan sahabat baiknya Pak Jokowi, dan selalu disampaikan apapun keputusan Pak Jokowi partai NasDem akan menghargai, karena Pak Jokowi sahabat dari Partai NasDem," kata Djarot.
Plt Ketua Umum PPP Bantah Bahas Reshuffle Kabinet Saat Bertemu Jokowi
Baca: Jokowi Santai saat Dicecar soal Reshuffle Kabinet, NasDem hingga PDIP Saling Sindir
Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/1/2023) petang.
Ia membantah bahwa pertemuan membahas rencana perombakan atau reshuffle Kabinet Indonesia Maju (KIM).
“Tidak tuh, tadi tidak menyinggung soal reshuffle,” katanya.
Presiden Jokowi kata Mardiono sama sekali tidak membahas soal kinerja kabinet.
Pertemuan hanya membahas soal program pemerintah secara keseluruhan.
“Tadi tidak membicarakan isu politik, apalagi isu reshuffle, beliau tidak sampaikan itu,” katanya.
Menurut Mardiono, Presiden Jokowi menaruh perhatian penuh pada sejumlah ancaman krisis akibat ketidakpastian global.
Mulai dari ancaman resesi, ancaman krisis pangan, dan keuangan.
“Beliau banyak seputar kondusivitas nasional kita, termasuk juga kalau kita melihat perhatian penuh beliau terhadap ancaman krisis resesi dunia, dan bagaiman menjaga Indonesia tidak terlibat dalam krisis dunia ini sehingga Indonesia tetap eksis,” katanya.
Partai Gerindra Tak Mau Ikut Campur Urusan Reshuffle Kabinet
Partai Gerindra tidak mau ikut campur urusan reshuffle atau perombakan kabinet.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menegaskan, kewenangan penuh reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Presiden yang tahu soal kebutuhan akan reshuffle tersebut, sehingga kami tidak ingin mencampuri dan juga tidak merasa perlu untuk ikut campur dalam hal ini,” kata Dasco, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/1/2023).
Ketika ditanya apakah Gerindra pernah diajak diskusi terkait reshuffle kabinet, Dasco menjawab normatif.
Dasco, Presiden Jokowi bisa melakukan reshuffle tanpa harus mengajak diskusi.
"Kita lihat saja, apakah Pak Presiden nanti mau melakukan reshuffle atau enggak, jangan ditanyakan ke Gerindra berkali-kali. Kan enggak perlu Presiden diskusi dengan kita," pungkas Wakil Ketua DPR RI ini. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Update Rencana Reshuffle: 2 Menteri NasDem Diminta Mundur, Plt Ketua Umum PPP Temui Jokowi
# PDIP # Partai NasDem # Ketua Umum PPP # Elite # Jokowi #
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.