TRIBUN-VIDEO.COM - Menjadi relawan Piala Dunia 2022 ternyata ada suka maupun dukanya.
Kisah tersebut dibagikan oleh pasangan suami istri asal Indonesia yang menjadi relawan Piala Dunia 2022, yakni Diana Kartika Sari dan Wahyu Adi Wicaksono.
Jurnalis Tribunnews, Eko Priyono, berkesempatan bertemu dan mewawancarai langsung Diana dan Wahyu, Minggu (11/12/2022).
Dari pantauan langsung via Facebook Wartakota, Diana dan Wahyu lantas menceritakan suka duka saat menjadi relawan Piala Dunia 2022.
Baca: Piala Dunia 2022 - Head to Head Argentina vs Kroasia Semifinal, Tim Tango dan Vatreni Sama Kuat
Ketemu Banyak Orang dari Berbagai Negara
Wahyu pun menjelaskan bahwa selama dirinya menjadi relawan Piala Dunia 2022, ia lebih mengalami suka ketimbang duka.
Terlebih lagi, ia mengaku senang bisa bertemu dengan banyak orang dari berbagai negara di dunia.
"Tentu, banyak sukanya ya, karena kan kita sebagai spectator services, kita bertemu dengan banyak orang."
"Kita ingin membuat orang-orang yang datang ke Qatar tuh mempunyai kenangan yang indah."
"Jadi kita membuat mereka semangat, dari mereka datang ke stadion sampai akhir pertandingan, kita buat mereka senang," kata Wahyu.
Sang istri, Diana, juga setuju dengan pernyataan suaminya tersebut.
Diana juga mengaku senang bisa bertemu banyak orang dari berbagai negara di dunia.
"Sama ya, banyak sukanya, bisa ketemu orang baru."
"Trus bisa merasakan atmosfer Piala Dunia 2022 di stadion."
"Kita juga tidak hanya ketemu dengan penonton dari banyak negara tapi juga relawan dari Qatar yang terdiri dari berbagai macam suku."
"Lalu, juga bertemu dengan relawan internasional, ada yang dari Nigeria, New Zealand, Tasmania, Sri Lanka, bahkan ada dari Indonesia juga," tambah Diana.
Baca: Sedih seusai Brasil Tersingkir dari Piala Dunia 2022 Qatar, Neymar: Saya Sedih dan Hancur
Capek dan Dimaki-maki Penonton
Selain banyak merasakan suka, pasangan suami istri tersebut juga mengatakan tentang duka selama menjadi relawan Piala Dunia 2022.
Selama menjadi relawan, Wahyu mengatakan jika ia dan istrinya harus datang ke stadion lima jam sebelum pertandingan dimulai.
"Kalau dukanya ya mungkin capek."
"Soalnya kita harus datang di stadion lima jam sebelum pertandingan dimulai."
"Lalu, ada penonton yang datang telat, dia frustasi, trus agak marah, tapi kita harus tetap bikin dia senang," kata Wahyu.
Diana pun mengaku pernah dimaki-maki penonton saat menjadi relawan Piala Dunia 2022.
"Bukan duka si ya sebenarnya, tapi lebih ke pengalaman lucu."
"Ketika ada penonton yang sudah jalan jauh, terus ga bisa masuk, ya itu kita harus bisa mengatasi manajemen keramaian ya."
"Jadi ya penonton maki-maki kita lah ya, kenapa ga bisa masuk, tapi kita harus tetap tersenyum."
"Kalau mereka agak frustasi, mereka lihat muka kita senyum, maka nantinya mereka bisa menikmati pertandingan," pungkas Diana.
(Tribunnews.com/Isnaini Nurdianti)
# Piala Dunia 2022 # relawan # Qatar # Cerita # Negara
Baca berita lainnya terkait Piala Dunia 2022
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Suka Duka jadi Relawan Piala Dunia 2022, Ketemu Penonton dari Berbagai Negara hingga Dimaki-maki
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.